Penutupan Diprotes Desa Adat, Dermaga di Kusamba Klungkung Dioperasikan Lagi

Konten Media Partner
2 November 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak Desa Adat saat mempertanyakan penutupan dermaga atau jetty di pelabuhan Kusamba, Klungkung, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Pihak Desa Adat saat mempertanyakan penutupan dermaga atau jetty di pelabuhan Kusamba, Klungkung, Bali - IST
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG, kanalbali.com - Setelah sempat dipersoalkan pihak kesyahbandaran Bali, jetty atau dermaga yang biasa dipakai bongkar muat penumpang di Pelabuhan Rakyat di Tribuwana, Kusamba, Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali akhirnya dibiarkan beroperasi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Desa Adat Tribuana bersama pecalang setempat mempertanyakan surat penyetopan yang dilayangkan kepada mereka, dan melakukan koordinasi.
Bendesa Adat Tribuana Gusti Lanang Putra Wijaya, saat dihubungi Rabu (2/11/2022) mengatakan pihaknya kembali melakukan koordinasi dengan Ketua Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Nusa Penida Ketut Gede Sudarma.
Hasilnya, pihak desa adat setempat diminta membuat surat pernyataan. ”Isinya, menjamin keselamatan dan keamanan penumpang dalam pelayanan bongkar muat penumpang oleh fast boat,” kata Jero Bendesa.
Dermaga di Pelabuhan Kusamba, Klungkung, Bali - KRI
Menurutnya, yang paling utama adalah kenyamanan para penumpang yang akan berlayar ke Nusa Penida dan sebaliknya. Karena sebelumnya jika menggunakan jetty terapung dengan tenaga manusia sangat rawan urusan keamanan.
“Ini mudah-mudahan tetap aman, kami dari pihak adat juga ikut berjaga sesuai surat yang sudah kami sepakati, selama proses perijinan berlangsung,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara mengenai kelengkapan perizinannya, pihaknya kembali melakukan koordinasi lanjutan dengan seluruh pihak terkait. Baik dengan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung, termasuk Ketua Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Nusa Penida.
Namun, pihaknya tetap diarahkan agar proses perizinan menggunakan jalur tersus (terminal khusus). Sementara dalam pemahaman Bendesa Adat Tri Buwana, pelabuhan Kusamba ini merupakan Pelabuhan Rakyat.
"Sehingga, menurut dia, karena ini merupakan pelabuhan rakyat, jadi pihaknya tetap menggunakan perizinan jalur pelra (pelabuhan rakyat)," katanya.
Petugas Syahbandar yang bertugas di pelabuhan rakyat ini, I Nengah Warnata mengatakan pihaknya hanya menjalankan tugas keamanan penyeberangan laut.
“Kami tetap memantau situasi laut, jika laik dan cuaca baik kami ijinkan, jika cuaca buruk tunda dulu, untuk proses ijin kami juga ikut mantauanya agar semua aman terlebih menyangkut nyawa manusia,” terangnya dihubungi terpisah. (kanalbali/KRI)
ADVERTISEMENT