news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Percaya AHY, Demokrat Bali Kaitkan Kudeta di Partainya dengan Fenomena Blue Moon

Konten Media Partner
2 Februari 2021 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Partai Demokrat Bali Made Mudarta - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Partai Demokrat Bali Made Mudarta - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Partai Demokrat memunculkan isu akan adanya upaya kudeta oleh pihak luar terhadap kepemimpinan partai ini. DPD Demokrat Bali pun percaya sepenuhnya atas statement Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
ADVERTISEMENT
"Publik cerdas pasti bisa membaca ini, target selanjutnya, Demokrat yang hendak di hancurkan," kata Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta saat diwawancarai Selasa (02/02/21).
Menurut Mudarta, Partai Demokrat berpotensi menjadi kendaraan politik yang 'seksi' untuk maju Pilpres 2024. Ia pun mengkaitkannya dengan dengan fenomena alam.
"Ada fenomena alam yaitu Blue Moon pada 31 oktober 2020 yang mana merupakan fenomena alam langka yg terjadi setiap 19 tahun sekali, bermakna bahwa partai yang berwarna biru akan mendapat taksu atau akan semakin bersinar," katanya.
"Contohnya, pada 3 Nopember 2020 pemilu Amerika yang dimenangkan oleh Partai yang berwarna Biru yaitu Partai Demokrat, begitu juga tren Demokrat di Indonesia terus naik dan saat ini sudah masuk tiga besar," klaimnya.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Ketua DPD Demokrat Bali itu berani menjamin, diantara para kadernya semua masih sejalan dan sepaham dengan AHY. Demokrat Bali, kata dia telah mengirim pesan berupa Surat Kesetian & Kebulatan Tekad untuk solid & kompak mengawal & mendukung AHY sebagai Ketum DPP PD. "Kami sudah kirimkan surat ke bapak AHY," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Agus Harimurti menyebut ada gerakan politik untuk menggulingkan dirinya dari pimpinan partai Demokrat. Gerakan itu melibatkan sejumlah mantan kader Demokrat. Ia melempar isu 'kudeta' terhadap partainya yang diduga melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Kanalbali/WIB)