Bea Cukai Tangkap Warga Peru Penyelundup 4.080 Gram Kokain di Bali

Konten Media Partner
13 Desember 2018 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bea Cukai Tangkap Warga Peru Penyelundup 4.080 Gram Kokain di Bali
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Bea Cukai DJBC Bali, NTB dan NTT Untung Basuki sat menunjukkan kokain yang dicampur resin, Kamis (13/12) - kanalbali/KAD
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Modus baru dalam penyelundupan kokain terungkap seiring penangkapan JRAG (44), Warga Negara Asing (WNA) asal Peru oleh petugas Bea Cukai Ngurah Rai, Bali.
Ia nyaris lolos dari pengawasan petugas karena mencampurkan kokain dengan bahan kimia resin. "Sehingga menyerupai sebuah koper dan saat disentuh sangat kenyal dan terlihat seperti jajanan dodol," kata Untung Basuki selaku Kepala Kantor Bea Cukai DJBC Bali, NTB dan NTT pada Kamis (13/12).
Ia menceritakan saat ditangkapnya pelaku tersebut membawa koper yang di dalamnya juga ada koper (kokain) yang sudah dicampur dengan bahan resin, Kamis (6/12).
"Itu sudah dicampur dengan resin sehingga terlihat seperti koper dan kita agak kesulitan. Tapi kebetulan kita sudah punya bahan laboratorium dan kita melakukan uji dengan bahan kimia tertentu. Ternyata setelah kita campur dengan bahan kimia tertentu terurai kokain tersebut," ucapnya, di Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (13/12).
ADVERTISEMENT
Saat terurai, terungkap kokain seberat 4.740 gram bruto atau bila di-nettokan seberat 4.080 gram netto dengan nilai Rp 10.200.000.000,00 atau Rp 10 miliar lebih.
Menurut Untung Basuki, jenis kokain tersebut lebih mahal. Kemudian, modus tersebut pertama kali dilakukan di Indonesia. Tetapi modus seperti ini juga pernah dilakukan di Shanghai, China, pada 2017. 
Kesulitan mengungkap modus tersebut karena saat dianalisa image di Terminal kedatangan Internasional, pihak Bea Cukai hanya menduga narkotika. Namun saat diuji di laboratrium baru diketahui setelah terurai.
"Kita melakukan penelitian karena cukup sulit karena bentuknya diklamufasekan dengan bentukan koper. Kita lihat tadi seperti lapisan koper, karena kita memiliki laboratorium di Ngurah Rai dan kita melakukan uji dan ternyata betul, begitu kita larutkan dalam bahan kimia tertentu, kita mendapatkan narkotika jenis kokain," katanya. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT