Pilkada Serentak 2020 di Bali Habiskan Rp 154 Miliar

Konten Media Partner
1 Oktober 2019 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali bersama jajaran KPU se-Bali (kanalbali/KAD)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali bersama jajaran KPU se-Bali (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, Kanalbali - Bali sedang bersiap menyambut pilkada serentak pada tahun 2020. Perhelatan 5 tahunan itu sedikitnya menghabiskan dana hingga Ratusan Miliar.
ADVERTISEMENT
Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk Kabupaten dan Kota se Bali untuk melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di tahun 2020 ditandatangani di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubenur Bali, Selasa (1/10).
Untuk pengajuan anggaran Pilkada yang diikuti oleh 6 Kabupaten dan Kota untuk wilayah Denpasar pengajuan anggaran awal sebesar Rp 31 Miliar dan disetujui Rp 25 Miliar, Kabupaten Badung, pengajuan awal Rp 29,2 Miliar disetujui Rp 29,2 miliar, Kabupaten Karangasem pengajuan Rp 35 miliar yang disetujui Rp 31,027 miliar, Kabupaten Bangli, pengajuan Rp 21.4 Miliar dan tetap disetujui Rp 21.4 miliar, Kabupaten Jembarana, pengajuan Rp 18,5 Miliar dan disetujui Rp 18,5 miliar, Kabupaten Tabanan, Rp 46 miliar, dan disetujui Rp 25 miliar.
ADVERTISEMENT
" Jembrana yang paling kecil sekitar sekitar 18 Miliar, itu tergantung jumlah desanya," jelas Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan.
Ketua KPU Bali Dewa idartawan (kanalbali/KR13)
Lidartawan mencontohkan, Denpasar saja yang seharusnya mendapat anggaran paling besar, pada kenyataannya masih kalah dengan Tabanan yang jumlah desanya lebih banyak. "Kalau sudah jumlah desanya banyak, maka panitia penyelenggara juga banyak kan pastinya, jadi tidak bisa disamakan hanya dengan melihat Kabupatennya saja," paparnya.
Sementara itu Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan harapannya terkait dengan anggaran untuk pilkada tahun ini. Menurutnya anggaran yang sudah dicanangkan sejak awal bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang riil.
Dalam kesempatan itu, Koster juga menyampaikan harapan lain dalam penyelenggaraan pilkada di tahun depan. Agar partisipasi pemilih bisa meningkatk dari gelaran pilkada sebelumnya. "Paling tidak tingkat partisipasi pemilihnya bisa bertahan 80%. Harusnya bisa kan," ungkap Koster
ADVERTISEMENT
Harapan Koster akan tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada nanti bukan tanpa alasan, pasalnya beberapa waktu lalu Bali manyabet penghargaan Indeks Demokrasi terbaik di Indonesia. "Kita dapat peringkat No 2. Hanya kalah dari DKI, makanya prestasi ini harus bisa dijaga," ungkap Koster pada sambutannya.(kanalbali/KR13)