Popo Danes, Mengangkat Kearifan Bali di Kancah Arsitektur Global

Konten Media Partner
11 Februari 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah-satu resort yang dibangun di atas tebing yang dirancang Popo Danes  (kanalbali/IST)
zoom-in-whitePerbesar
Salah-satu resort yang dibangun di atas tebing yang dirancang Popo Danes (kanalbali/IST)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com – Sebagai arsitek senior di Bali, Popo Danes telah menjadi sosok panutan. Ia dianggap berhasil memadukan antara filosofi Bali dengan kebutuhan pariwisata Bali yang mendunia. Karyanya bahkan berhasil diadaptasi di berbagai resort wisata internasional.
ADVERTISEMENT
Apa rahasianya?. “Bali itu kental budayanya. Jadi filosofi itu yang kita pegang,” ujar pria kelahiran Buleleng itu di sela Bali Architecture Week yang kini berlangsung di bentara Bali.
Ia misalnya, selalu menolak membangun di wilayah subak yang masih subur. Sebab, sistim irigasi pertanian Bali itulah yang telah menjadi wujud budaya Bali. “Disitu ada konsep keseimbangan antara alam, manusia dan spiritualitas yang disebut Tri Hita Karana,” jelasnya.
Popo Danes (IST)
Tapi dengan kondisi, dia mendapat tantangan baru untuk menjajal tebing-tebing yang tandus diolah menjadi lanskap arsitektur yang menawan. Karya-karyanya menjadi monumental karena kemudian banyak ditiru oleh arsitek lainnya, khususnya di kawasan Ubud.
Menurut Popo yang pada tahun 2018 lalui meraih IAI Awards Kategori Pelestarian, esensi arsitektur Bali yang sesungguhnya dapat dibawa ke kancah global. Pola-pola perancangan yang dilakukan tak hanya merefleksikan proses akulturasi yang terjadi pada masyarakat Bali, namun secara esensial tersiratkan pula tahapan penemuan diri sebagai arsitek mumpuni.
ADVERTISEMENT
Namun demikian dia mengakui, banyak pelajar dari para arsitek barat yang merintis pembangunan fasilitas pariwisata Bali. Bedanya, sebagai warga lokal, dia merasa lebih banyak memiliki referensi yang hidup dalam arsitektur tradisional Bali. Secara filosofis dan historis pun, dia lebih mudah mendapatkan acuannya. (kanalbali/RFH)