Promosikan Kekayaan Seni Budaya, Pemkab Indramayu Tampil di Pesta Kesenian Bali

Konten Media Partner
16 Juni 2022 8:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tari Topeng Mimi Rasinah dari Indramayu, Jawa Barat - foto; Agung Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Tari Topeng Mimi Rasinah dari Indramayu, Jawa Barat - foto; Agung Wijaya
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Nuansa yang berbeda terlihat saat penampilan tim kesenian Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Pada gelaran di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center), Selasa (14/6/2022) malam itu, ada empat kesenian khas Indramayu yang ditampilkan dengan melibatkan sebanyak 86 seniman.
Koordinator pagelaran, Dedy S Musashi mengungkapkan, tampil pertama kali di ajang PKB, Indramayu pun berharap kesenian mereka bisa makin dikenal lebih luas oleh masyarakat di luar Indramayu.
Dengan waktu persiapan dua bulan lamanya, mereka menampilkan kesenian antara lain Tari Topeng Mimi Rasinah, khususnya Topeng Kelana. Dedy menuturkan, sosok Mimi Rasinah ini merupakan maestro topeng asal Indramayu yang sudah melanglangbuana ke mancanegara. “Topeng ini sebenarnya menceritakan kebaikan dan keburukan,” ungkapnya.
Tari Rudat dari Indramayu, Jawa Barat - foto; Agung Wijaya
Selanjutnya, ada kesenian Rudat yang berasal dari Desa Krasak, Indramayu. Kesenian ini merupakan kesenian bernuansa Islami dengan didominasi gerakan pencak silat di dalamnya. Konon, Rudat pada awalnya berkembang di pesantren-pesantren seiring dengan perkembangan seni Brai.
ADVERTISEMENT
“Sama halnya dengan kesenian dari Aceh, Tari Saman, itu menceritakan tentang masuknya agama Islam di Indramayu. Banyak sekali pesan-pesan di sana, bahwa segala sesuatunya itu selalu ingat tentang Tuhan Yang Maha Esa,” terang Dedy.
Kesenian Sintren dari Indramayu, Jawa Barat - foto; Agung Wijaya
Selain Tari Topeng dan kesenian Rudat, ada juga kesenian Sintren yang ditampilkan. Dedy menjelaskan, Sintren ini merupakan perpaduan antara unsur magis dan seni tradisional yang mengandung banyak filosofi. Kesenian ini berkembang di masyarakat pesisir terutama di pantai utara Jawa Barat.
Kesenian ini diiringi alat musik yang sangat khas berupa buyung, kendi, dan batang bambu. “Di kesenian ini nanti akan ada seorang putri yang awalnya berpakaian biasa, tetapi ketika masuk kurungan dia akan berubah, berpakaian seperti bidadari,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kesenian Berokan pun tak luput ditampilkan dalam ajang PKB XLIV Tahun 2022. Berokan, menurut Dedy, adalah kesenian serupa Barong. Namun di Indramayu, berokan tak sekedar sebagai hiburan, namun juga memiliki fungsi lain yakni untuk pengobatan.
Tim Kesenian Indramayu, Jawa Barat - foto; Agung Wijaya
“Kalau di Indramayu, berokan sebagai pengobatan. Misalkan ada yang sakit, kalau ditampilkan kesenian ini, Insya Allah akan sembuh,” ucap Dedy.
Dedy melanjutnya, sebetulnya kesenian-kesenian ini nyaris punah. Namun dari Pemkab Indramayu berupaya untuk membangkitkan kesenian-kesenian ini agar tetap lestari. Salah satu upaya pelestarian yang dilakukan yakni dengan memasukkan materi kesenian ini ke dalam muatan lokal di dalam kurikulum SD dan SMP di Indramayu.
“Selain itu, di bawah naungan di bidang kebudayaan, kesenian yang hampir punah dilindungi dengan membuat sanggar-sanggar,” pungkasnya. (kanalbali/RFH)
ADVERTISEMENT
* Ikuti berita terupdate tentang Bali via twitter @kanalbali dan Fanspage : https://www.facebook.com/kanalbali1