Rivaba Maknai Kesendirian Lewat Single 'The Fear'

Patah hati ataupun kesendirian terkadang diterjemahkan dengan lagu-lagu sendu nan mendayu. Selain agar lebih mudah dipahami, agaknya cara ini banyak dipilih para musisi untuk membius para pendengarnya.

Sepertinya hal itu tidak berlaku pada lagu 'The Fear' milik musisi blues Pulau Dewata, Rivaba. Baru-baru ini, ia merilis Video klip lagu 'The Fear'. Lagu ini, merupakan salah satu materi dalam mini album perdananya yang diberi nama "Soulitude".

Kesendirian dengan segala kemelutnya tampak jelas terlihat dalam video klip itu. Digambarkan seorang yang berusaha lari tanpa arah, tertatih melewati jalan yang terjal untuk mencari harapan. Dalam pelarianya, ia dihantui rasa muak. Bahkan, kegelapan tampak menyelimuti langkah kakinya.

Rivaba - dok.Rivaba

Penggambaran itu begitu serasi disandingkan dengan raungan distorsi nan melodius. Agaknya bagi Rivaba, kesendirian tidak selalu berkaitan dengan musik mendayu petikan gitar akustik, dan lirik-lirik puitis.

"Kesendirian itu bisa jadi keras, kotor bahkan berdistorsi," ungkapnya. "Ada rasa blues yang kuat dan melekat pada setiap lagu yang saya mainkan,"tambahnya lagi.

'The Fear' nyatanya memiliki musik yang solid dan gagah baik secara bunyi, lirik, dan aransemen musik. Lagu yang berdurasi 4 menit 6 detik itu liriknya menggunakan bahasa Inggris.

Blues tidak selamanya diterjemahkan sebagai label genre dengan bunyi identik sesuai tradisinya, tetapi blues adalah energi yang menantang untuk diejawantahkan. The fear terdengar begitu penuh energi. Sama seperti orang yang bertekad untuk bangkit dari lembah gelap untuk menemukan cahaya.

Menurut penuturanya, mini album Soulitude digarap selama tiga tahun. "Sebagian besar proses tersebut dilakukan di studio bersama Cipta Gunawan dari Pohontua Creatorium,"kata dia. Kini, mini album itu sudah bisa di dengar di platform digital.

Mengenai perjalanan musik. Rivaba mengutarakan tengah sibuk mempersiapkan album penuh untuk dirilis bersama Pohontua Creatorium pada akhir tahun. (KR14)