Saat Hari Raya Galungan, Jago Merah Lalap Pabrik Kayu di Tabanan

Konten Media Partner
31 Mei 2018 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat Hari Raya Galungan, Jago Merah Lalap Pabrik Kayu di Tabanan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
TABANAN, kanalbali.com -- Suasana perayaan Hari Raya Galungan di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan terganggu karena ada sebuah tempat pemotogan kayu terbakar. Kejadian itu terjadi di Banjar Marhasari pada Rabu (30/5) malam sekitar pukul 19.30 wita.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian itu diperkirakan pemilik tempat tersebut I Made Suaba usia, 31 tahun, .mengalami kerugian hingga Rp 800 juta. Informasi yang berhasil dihimpun, yang pertama kali melihat api di tempat tersebut adalah seorang warga Banjar Marhasari atas nama I Wayan Agus Yoga ketika melintas di depan temat pemotongan kayu setelah memberi makan ternak.
Saat itu, Wayan Agus melihat api di dalam tempat pemotongan kayu. Ia lantas memastikan dengan mendekati tempat tersebut, bahkan ingin masuk ke dalam. Karena tempat terkunci akhirnya didobrak. Ternyata api sudah besar. “Kemudian saksi berteriak minta tolong,” kata Kapolsek Pupuan, AKP Ida Bagus Mahendra saat dikonfirmasi, Kamis, (31/5).
ADVERTISEMENT
Lantas I Wayan Agus memberitahu pemilik tempat pemotongan kayu yang terbakar, I Made Suaba. Rumah korban dengan lokasi kejadian berjarak sekitar 20 meter. Saat bersamaan warga juga berdatangan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api.
Namun, karena akses sumber air yang sulit, proses pemadaman api oleh warga tersendat hingga akhirnya didatangkan mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Tabanan. Tiga mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi.
Petugas pemadam kebakaran selama tiga jam menjinakkan si jago merah yang melalap seluruh tempat pemotongan kayu. Hingga berita ini dikonfirmasi pihak Polsek Pupuan menyatakan kerugian sekitar Rp 800 juta.
“Untuk penyebab kebakaran, setelah dilakukan olah lokasi kejadian sementara diperkirakan karena sumber api berasal dari dupa sisa sembahyang di dalam tempat pemotongan kayu,” terang AKP Mahendra. (kanalbali/KR8)
ADVERTISEMENT