Saat New Normal, Fasilitas Wisata di Bali Harus Lulus Verifikasi

Konten Media Partner
29 Juni 2020 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadis Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa (kiri) saat rapat dengan GIPI Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Kadis Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa (kiri) saat rapat dengan GIPI Bali - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pelaku pariwisata seperti Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Persatuan Hotel Restoran (PHRI) serta lembaga pariwisata lainya, Senin pagi (29/6) melaksanakan rapat terkait persiapan pembukaan destinasi pariwisata di era normal baru.
ADVERTISEMENT
Bertempat di kantor Gubenur Bali, pertemuan ini merupakan kelanjutan dari rencana verifikasi dan sertifikasi terkait pemberlakuan new normal terhadap industri pariwisata.
"Kami telah bertemu dengan para stakeholder serta pelaku pariwisata di Bali untuk mempersiapkan pembukaan destinasi wisata (DTW) serta mempersatukan persepsi mengenai SOP new normal kepariwisataan," kata Kadis Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa.
Hasil dari pertemuan itu, diantaranya akan dilakulan audit (asesement) serta verifikasi terhadap setiap destinasi wisata, hotel maupun restoran di berbagai wilayah. Selain itu juga memastikan kesiapan destinasi dan fasilitas penunjang pariwisata memenuhi syarat SOP protokol kesehatan cegah Covid-19.
"Tentu kita tidak mau terjadi trasmisi di areal pariwisata, maka dari itu, penilaiannya akan dilakukan secara ketat," jelas Astawa. "Destinasi ataupun hotel yang lulus akan menerima bukti verifikasi berupa sertifikat. Bagi para pelaku pariwisata ini bisa menjadi promosi kepada para wisatawan, "jelasnya.
ADVERTISEMENT
Astawa mengemukakan, baik hotel, destinasi wisata, maupun sarana pendukung industri pariwisata tidak boleh dibuka sebelum mendapatkan verifikasi dan memenuhi SOP. "Bagaimanapun, ekonomi masyarakat harus pulih, dalam hal ini kita akan laksanakan secara selektif dan bertahap," tambahnya lagi.
Meski demikian, ada beberapa tantangan dalam pemberlakuan new normal dalan sektor pariwisata. "Terkusus wisatawan domestik, di beberapa daerah di Indonesia situasinya ada yang masih zona hitam atau merah, akan dicermati betul. Kita akan persiapkan untuk yang domestik dulu,"pungkasnya. (kanalbali/WIB)