Saingi Mall, Jokowi Minta Pasar Badung Jangan Becek dan Kotor Lagi

Konten Media Partner
22 Maret 2019 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi bersalaman dengan pedagang pasar Badung saat peresmian pasar itu, Jumat (22/3) - kanalbali/ZTE
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bersalaman dengan pedagang pasar Badung saat peresmian pasar itu, Jumat (22/3) - kanalbali/ZTE
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Pasar Badung, Jumat (22/3), setelah sebelumnya disambut dengan 2.000 penari pendet.
ADVERTISEMENT
"Pesan saya, pedagannya harus bersih pakaiannya, selalu tersenyum. Meski saya tahu orang Bali memang selalu tersenyum", tuturnya yang disambut tepuk tangan meriah. 
Jokowi pada sambutanya mengatakan, pasar Badung merupakan pasar yang paling indah dari segi arsitektur yang pernah dia lihat sebelumnya. "Jadi jangan becek dan kotor lag.Ini yg harus kita rubah, sehingga pasar bisa bersaing dengan pasar modern seperti mall dan supermarket", ucap Jokowi.
Pasar itu mengalami kebakaran pada tanggal 29 Februari 2016 lalu. Setelah dilakukan dua kali tahap pembangunan, pada tanggal 24 Februari kembali beroperasi.
Disela-sela sambutannya, Jokowi kembali menekankan akan datangnya Pemilu serentak 2019, pada bulan april mendatang. “26 hari lagi sudah pilpres dan pileg. Saya ingin semua datang ke TPS menggunakan hak pilihnya. Jangan biarkan satu orangpun di Provinsi Bali ini Golput", tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Ada dari rumah ke rumah, bertebaran isu-isu hoax yang bisa memecah kita. Jangan takut. Harus diluruskan, harus dilawan, harus diberi tahu, harus berani mengatakan yang benar itu benar, yang salah itu salah", tandasnya. 
Menurutnya, hoax yang beredar sudah kemana mana. "Hoax mengenai perintah untuk menghapus pendidikan agama, perkawinan sejenis akan dilegalkan. Ini mendiskreditkan pasangan capres dan cawapres", ungkap Jokowi.
Bangsa ini , kata dia, adalah bangsa yang penuh tata krama, dan sopan santun. Jangan sampai ada perpecahan antar negara kita, sangat rugi besar, kalau saat pemilihan Bupati, Gubernur, Pileg, dan Pilpres, jangan sampai tidak menyapa dengan tetangga hanya karena beda pilihan. (kanalbali/LSU)