Imbas Penetapan Masa Darurat Corona: Volume Sampah di Bali Menurun

Konten Media Partner
9 April 2020 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengangkutan sampah di TPA Suwung, Denpasar - kanalbali/KR14
zoom-in-whitePerbesar
Pengangkutan sampah di TPA Suwung, Denpasar - kanalbali/KR14
ADVERTISEMENT
Pembatasan aktivitas di luar rumah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali, ternyata membawa dampak positif kepada lingkungan. Salah satunya, berkurangnya debit sampah setiap harinya.
ADVERTISEMENT
"Kita ambil contoh di Denpasar saja misalnya, di hari normal itu sampai 600-700 ton sampah perhari. Tapi setalah ada pembatasan aktivitas di luar rumah, penurunannya rata-rata separuh dari angka itu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Made Teja saat dihubungi, Kamis (9/4).
Teja menuturkan, kelompok sampah yang saat ini paling dirasakan penurunannya adalah sampah pasar atau sampah dari pusat perbelanjaan. Alasannya, kata Made, karena sudah ada pembatasan itu tadi.
Kebakaran TPA Samapah di Suwung, Denpasar - kanalbali/ZTE
"Kalau sampah rumah tangga masih, tapi yang paling signifikan itu ada sampah pasar karena sekarang kan memang sudah benar-benar dibatasi," jelas Made.
Selain Denpasar, Kabupaten Badung, kata Made, juga mengalami hal yang sama. Sampah dari perhotelan yang selama ini dibuang dalam jumlah besar sudah tak lagi terlihat setelah sepinya wisatawan yang berkunjung ke Bali.
ADVERTISEMENT
"Itu terlihat dari menurunnya angkutan sampah dari wilayah Kuta Selatan yang dibuang ke TPA Suwung," jelas Made.
Sementara untuk kabupaten lain diluar Denpasar dan Badung, Made menyampaikan skemanya hampir sama. Meski belum mendapat angka pasti dari jumlah penurunan sampah yang ada di seluruh Kabupaten/Kota se-Bali, ia meyakini penurunan sampah itu pasti terjadi.
"Intinya sudah pasti mengalami penurunan. Apalagi khusus sampah pasar yang saya jelaskan tadi, itu bukan hanya di Denpasar dan Badung, tapi terjadi di semua Kabupaten/Kota yang ada di Bali," tutur Made. (Kanalbali/ACH)