Satgas COVID-19 Bali Selidiki Kematian Warga 2 Hari Setelah Divaksin AstraZeneca

Konten Media Partner
17 Juni 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satgas COVID-19 Bali Dewa Made Indra - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas COVID-19 Bali Dewa Made Indra - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Dinas Kesehatan serta Satgas COVID-19 tengah menyelidiki penyebab kematian W, seorang warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Badung, yang meninggal dua hari setelah menerima vaksin AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
"Sekarang sedang dilakukan penelitian oleh Dinas kesehatan, kita jangan buru-buru mengambil kesimpulan antara vaksinasi dan kematian, ini harus ada penelitian secara medis," ungkap Ketua Satgas COVID-19 Bali Dewa Made Indra Kamis (17/06/21).
"Jangan buat kesimpulan sendiri karena ini berbahaya di saat kita sedang melakukan vaksinasi gencar ke masyarakat jangan lalu dihadapkan dengan peristiwa ini," tegasnya.
Sampai saat ini, penyebab kematian W sendiri belum dapat dipastikan. Warga yang meninggal itu telah mengikuti proses vaksinasi pada Senin (14/06) lalu, namun keesokan harinya i mengalami demam. "Dia divaksin dua hari lalu, kemudian kemarin ada demam, lalu dibawa ke puskesmas dan meninggal," ujarnya. "Tunggu hasil yang dikeluarkan oleh dokter," imbuhnya.
Indra menegaskan, W telah lolos screening sesaat sebelum menerima vaksin. "Setiap vaksin kan pasti diawali dengan screening untuk menyatakan memenuhi syarat atau tidak. Pada waktu itu pasti memenuhi syarat. Kalau tidak memenuhi syarat sudah pasti tidak divaksin," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara Kadis Kesehatan Badung Nyoman Gunarta mengaku telah menyerahkan laporan ke Komda KIPI Bali. "Kita telah mengumpulkan data-data medisnya serta kronologi meninggalnya. Hasilnya juga sudah kita serahkan ke Komda dan Komnas KIPI," katanya.
Data-data itu yang akan dijadikan dasar oleh KIPI untuk menentukan apakah kematian itu terkait dengan vaksinasi atau karena penyebab lain. (kanalbali/KAD)