Satgas COVID-19 Rayu Warga yang Diusir dari Desa di Bali Supaya Mau Divaksin

Konten Media Partner
28 Juli 2021 11:17 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
FWS (kanan) warga yang diusir dari desanya di Bali karena menolak vaksinasi - WIB
zoom-in-whitePerbesar
FWS (kanan) warga yang diusir dari desanya di Bali karena menolak vaksinasi - WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR - Pihak Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 kabupaten Badung, Bali, akan memberikan layanan vaksinasi khusus kepada FWS, warga desa Gulingan, Mengwi, Kabupaten Badung. Ia adalah warga yang diusir dari desa itu lantaran belum mengikuti program vaksinasi.
ADVERTISEMENT
"Kami akan memfasilitasi dan menghimbau agar bersangkutan ikut program vaksinasi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra, saat diwawancarai Rabu, (28/07/21).
Mengenai masalah pengusiran itu, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dan meminta keterangan kepada aparat desa Gulingan. Ia menerangkan, sesungguhnya tidak ada maksud melakukan pengusiran, hanya penekanan supaya semua warga di sana ikut vaksinasi COVID-19. "Supaya membentuk herd immunity (kekebalan kelompok) terhadap virus corona," jelasnya.
"Kami sudah komunikasi dengan temen-temen di kecamatan dan desa, sebetulnya tidak ada maksud pengusiran hanya menekankan ke warga agar mengikuti program vaksinasi yang dilaksanakan di desa Gulingan," terangnya.
FWS dan pengacaranya dari LBH Bali saat melaporkan kasus yang dialaminya ke Polres Badung - WIB
Proses vaksinasi terhadap FWS sendiri, lanjut Jaya Saputra akan segera dilakukan. "Segera, dengan membawa identitas diri," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pihak FWS sendiri sebelumnya menegaskan, ia sama sekali tidak berniat untuk melawan pihak Desa Adat Gulingan. "Saya tidak melawan adat (terkait vaksinasi), langkah ini saya lakukan untuk mendapat perlindungan hak konstitusi sebagai warga negara Indonesia," tegasnya.
Namun dia meminta kepastian, siapa yang akan bertanggungjawab bila terjadi masalah setelah vaksinasi. Terkait hal itu, dia bahkan mengirimkan pernyataan ke Menteri Kesehatan dan berharap mendapat tanggapan. (KANALBALI/WIB)