Seberangkan Barang ke Nusa Penida, Bali Antre hingga 4 Hari

Konten Media Partner
15 Desember 2019 10:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrian di Pelabuhan Padang Bali untuk menyeberang ke Nusa Penida (KR8)
zoom-in-whitePerbesar
Antrian di Pelabuhan Padang Bali untuk menyeberang ke Nusa Penida (KR8)
ADVERTISEMENT
Penyeberangan kapal Roll On Roll Off (RORO) KMP Nusa Jaya Abadi dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem-Nusa Penida, Klungkung kewalahan melayani penumpang barang, akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit, barang yang akan menyeberang ke Nusa Penida harus antre hingga empat hari. Hal itu karena meningkatnya pembangunan Villa dan proyek infrastruktur di pulau itu.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sucitra, Minggu (15/12). Menurut Sucitra, antrean tak bisa dihindari karena keterbatasan KMP Nusa Jaya Abadi yang hanya mendapatkan izin satu trip dalam sehari, ditambah extra trip lima kali dalam seminggu.
Tak sebanding dengan jumlah penumpang, terutama penumpang barang yang akan nyeberang ke sana. Terlebih akhir tahun. Barang yang akan diseberangkan mengalami peningkatan.  Terutama material proyek, baik untuk keperluan proyek pemerintah maupun proyek milik perorangan.
“Banyak pembangunan villa maupun akomodasi pariwisata lainnya di sana. Proyek infrastruktur pemerintah juga banyak,” ungkap Sucitra.
ADVERTISEMENT
Jelang tutup tahun ini, para kontraktor mengejar waktu agar pengerjaan tidak sampai lewat tahun. Sehingga sisa waktu 2019 ini benar-benar dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek. Selain itu, pengiriman kebutuhan pokok juga meningkat akhir tahun.  
Melihat hal tersebut, Dinas Perhubungan Klungkung yang berwenang mengeluarkan surat jalan untuk barang yang akan nyeberang ke Nusa Penida naik KMP Nusa Jaya Abadi benar-benar selektif dengan mempertimbangkan skala prioritas. Misalnya, kebutuhan pokok harus diutamakan.
“Kalau untuk proyek, kami lihat dulu seperti apa urgensinya. Harus antre. Bisa empat hari baru dapat jadwal nyeberang,” terang pejabat asal Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan itu.
Bagaimana dengan keberadaan kapal LCT? Sucitra menyebutkan ada dua kapal LCT milik pihak swasta biasa melayani penyeberangan barang ke Nusa Penida. Namun dengan pesatnya pembangunan di Nusa Penida, dua kapal tersebut juga kewalahan. Belum lagi salah satu kapal jadwal docking. (kanalbali/KR8)
ADVERTISEMENT