Sejak Minggu Pagi, Gunung Agung Sudah 2 Kali Erupsi

Konten Media Partner
17 Maret 2019 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Gunung Agung (dok. kanalbali)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Gunung Agung (dok. kanalbali)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Gunung Agung di Karangasem, Bali, kembali erupsi. Bahkan, sejak Minggu (17/3), Gunung Agung sudah dua kali erupsi.
ADVERTISEMENT
Seperti dilansir Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Agung, erupsi pertama terjadi pada pukul 08.03 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak (± 3.642 meter di atas permukaan laut). Erupsi kedua terjadi pukul 10.30 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 meter di atas puncak (± 3.742 meter di atas permukaan laut).
Pada erupsi kedua ini, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 milimeter dan durasi ± 1 menit 16 detik.
Status Gunung Agung saat ini masih tetap berada pada status Level III (Siaga), dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian serta tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya, yakni di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
ADVERTISEMENT
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi serta dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.
Selain itu, warga yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Provinsi Bali, Made Rentin, menyatakan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan semua jejaring dan petugas di lapangan dan relawan Pasebaya di 28 Desa Lingkar Gunung Agung.
Aktivitas warga, menurutnya, masih berjalan normal dan kondusif. Persembahyangan di Pura Agung Besakih yang dihadiri pemedek (umat) berjalan seperti biasa. “Pada areal Pura Agung Besakih, kami telah membangun posko terpadu yang melakukan pelayanan Kedaruratan, terdiri dari unsur SAR, BPBD, Dinas Kesehatan dan relawan mandiri,” jelas Made.
ADVERTISEMENT
Ada juga pos terpadu terletak di Kadundung yang menyediakan masker gratis jika diperlukan dan selalu melaporkan update kondisi terkini laporan cuaca dan situasi pemedek. (kanalbali/RFH)