Selama Tahun 2021, Bule Rusia Paling Banyak Dideportasi dari Bali

Konten Media Partner
16 Juni 2021 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ulah bule Rusia yang cukup aneh dengan menceburkan diri bersama motor ke laut di Karangasem, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ulah bule Rusia yang cukup aneh dengan menceburkan diri bersama motor ke laut di Karangasem, Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Sepanjang Tahun 2021, sudah ada sekitar 78 Warga Negara Asing (WNA) yang dideportasi ke negara asalnya. Warga Rusia jumlahnya yang paling banyak]
ADVERTISEMENT
"Pelanggaran karena stres selama di Bali dan tak bisa pulang ke negara asalnya karena Pandemi Covid-19," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Bali, Jamaruli Manihuruk, Rabu (16/6/2021).
"Karena, sekarang banyak yang stres, bayangkan kalau di negara orang tidak ada pekerjaan, kan stres. Kalau kiriman (uang) dari keluarga lancar tidak ada masalah. Kalau kirimannya tidak lancar kan banyak yang stres," ungkapnya.
Ia menerangkan, para bule tersebut dideportasi bermacam-macam pelanggaran. Seperti, melakukan pelanggaran yang tidak sesuai aturan dan ada juga tindakan mereka yang membuat geram masyarakat dan akhirnya viral di media sosial.
Selain itu, juga ada warga asing yang sudah bebas jadi narapidana dan akhirnya dipulangkan ke negaranya dan ada juga yang bandel dan berkali-kali melanggar Protokol Kesehatan (Prokes) sehingga dideportasi. Tetapi, yang paling banyak adalah pelanggaran penyalagunaan izin tinggal.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Bali, Jamaruli Manihuruk - WIB
"Macam-macam ada viral itu lima orang. Yang tidak viral itu, lebih dari 70. Yang banyak penyalagunaan izin tinggal dia hanya jalan-jalan tapi bekerja di sini," imbuhya. Kontrol kepada warga asing tetap berjalan seperti melakukan patroli di lapangan yang dilakukan oleh petugas.
ADVERTISEMENT
"Kalau imigrasi, tetap keluar ke lapangan iya masih bisa lihat mobil patroli imigrasi masih muter-muter. Tapi, selain itu (petugas) kita ada yang diam-diam pergi kemana-mana," ujar Jamaruli. (kanalbali/KAD)