Setelah 19 Tahun, Air Mata Masih Tumpah di Monumen Bom Bali

Konten Media Partner
12 Oktober 2021 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga korban diberi kesempatan untuk meletakkan karangan bunga dan berdoa di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban diberi kesempatan untuk meletakkan karangan bunga dan berdoa di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali - WIB
ADVERTISEMENT
BADUNG - Isak tangis pecah dari para penyintas tragedi bom Bali I. Mereka tak kuasa menahan air mata saat kembali mengenang salah satu hari paling kelam di Pulau Dewata itu.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Selasa (12/10/21), tepat 19 tahun peristiwa memilukan itu terjadi di Kuta. Tercatat saat itu 202 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Ratusan korban dari penjuru daerah datang ke monumen bom Bali di Ground Zero, Kuta. Tempat itu dulunya adalah Paddy’s Pub yang menjadi lokasi ledakan. Korban, maupun perwakilan dari negara-negara yang juga menjadi korban peristiwa itu bergantian meletakkan bunga dan menyalakan lilin.
Seorang warga Kusnul, 54 tahun bercerita, jauh-jauh datang dari Sidoarjo ke Bali untuk mengenang luka mendalam yang dialaminya. "Dari Sidoarjo ke sini, kemarin sama anak berangkat ke Bali naik kenaraan umum," ungkapnya.
Lilin dan karangan bunga mengingatkan peristiwa bom Bali- WIB
Akibat peristiwa itu, ia mengalami luka hingga 70 persen di tubuhnya. Sempat beberapa tahun masa penyembuhan, ia pun memutuskan pulang ke kampung halamanya.
ADVERTISEMENT
"Panjang ceritanya, waktu kejadian, saya berada di depan Sari Club lagi berjalan, tiba-tiba ada ledakan dan saya terkena, saya langsung pingasan," ungkapnya. Saat ini, ia datang ke Bali, untuk berdoa, supaya kejadian serupa jangan terjadi lagi, dan dunia damai, tanpa aksi terorisme.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Tumini. Ia masih ingat betul tragedi mengenaskan itu. Meski sudah 19 tahun berlalu, hatinya masih hancur saat mengenang peristiwa itu. "Saya mengalami luka sampai 40 persen di tubuh, dari leher sampai badan, saya masih ingat, walau sudah 19 tahun," ucapnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar - WIB
Lokasi ledakan Bom Bali I, terdapat 3 tempat yang berbeda. Selain, di Sari Club dan Paddy’s Pub, juga di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat di Renon.
ADVERTISEMENT
"Berkaitan dengan korban tiada lain bagi kita hari ini, mohon diberi kekuatan kesehatan untuk memberikan doa supaya korban yang meninggal dapat tenang disisi Tuhan. Mari kita berdoa juga supaya peristiwa serupa yang terjadi di masa lalu tidak terjadi lagi," ungkap, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar. (Kanalbali/WIB)