Skandal Dirut Garuda Tak Ganggu Operasional Garuda Indonesia di Bali

ilustrasi : dok.Kumparan

Adanya kasus penyelundupan Harley Davidson yang berujung pada pemecatan Dirut Utama Garuda Ari Ashkara tak menggangu operasional di daerah. Seperti di Bali, Sales Marketing Garuda Indonesia Office Denpasar, Arlin Valida menyebut, semua penerbangan berjalan normal.

"Masih lancar, ramai. Masalah penerbangan khan diluar dari kasus itu. Jadi tidak mengganggu operasional penjualan. Bahkan tidak ada pengurangan konsumen, jadwal masih normal saja," tuturnya.

Mengenai isu adanya home base untuk pramugari Junior Garuda Indonesia di Denpasar yang sengaja dibangun oleh direksi lama, ia mengaku tak mengetahuinya.

"Saya malah baru dengar itu , saya tidak tahu untuk masalah itu. Karena divisi kami berbeda, manajemen kita juga berbeda," ujarnya. Keberadaan home base itu sendiri disebut-sebut dalam rangkaian twitter dengan hastag #DirekturGarudaKacrut yang mengurai skandal ini sampai ke kemungkinan adanya pelecehan seksual pada para pramugari.

Menurut Arlin, informasi terkait kepegawaian baik itu pramugari dan pegawai yang lain hanya bisa diberikan oleh pusat. Sementara, kantor cabang tidak bisa memberikan informasi mengenai pramugari mengingat ranah dan tanggung jawab yang menurutnya sangat berbeda.

"Saya juga kurang kenal dengan mereka karena pergaulannya berbeda. Artinya kami tidak pernah bertemu antara pegawai penjualan dengan pramugari. Preferensi pekerjaan kan juga berbeda," terangnya.

Sama halnya saat ditanya keberadaan rumah Ari Ashkara di Bali, Arlin juga mengaku tak tahu keberadaannya. "Apalagi soal itu, kami kan di cabang hanya berkaitan dengan pemasaran dan lainnya, sedangkan beliau ada di Pusat," jelasnya.

Selain Arlin, Ngakan Putu Septigraha selaku Regional Chief Executive Officer (CEO) Garuda Indonesia yang dihubungi juga tidak memberikan balasan. (Kanalbali/ACH)