Skimmming Muncul Lagi, Ini Peringatan BI

Konten Media Partner
4 Januari 2019 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana (dok.Kanalbali)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana (dok.Kanalbali)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Denpasar, kanalbali.com - Kembali munculnya kejahatan pencurian data nasabah atau yang kerap dikenal dengan istilah Skimming membuat Kepala KPw BI Bali, Causa Iman Karana terhenyak.
ADVERTISEMENT
Ia pun kembali mengingatkan masyarakat pengguna ataupun perbankan selaku penyedia layanan ATM untuk kembali "Aware" alias berhati-hati. "Pasalnya kejahatan yang masih kaitannya dengan sistem pembayaran ini bisa terjadi di mana saja," katanya, Jum'at (4/1)
Untuk itu ia mengingatkan beberapa hal seperti bagi pengguna ATM, carilah ATM yang tempatnya mudah dijangkau, tidak di tempat sepi, gunakan ATM di mini market ataupun pertokoan, mall.
"Atau di kantor bank yang mudah pengawasannya atau bisa juga menggunakan layanan e-banking, melakukan pengecekan sebelum transaksi dan pastikan ATM tersebut memang betul-betul aman," tegasnya.
Sedangkan bagi perbankan penyedia layanan ATM hendaknya juga melakukan pengecekan secara rutin sesuai dengan Standart Operation Prosedure (SOP), memasang CCTV, memindahkan ATM dari tempat-tempat sepi ke tempat yang mudah dijangkau dan mudah pengawasannya. Causa mengungkapkan jika kejahatan Skimming bisa terjadi di mana saja, selama pelaku melihat peluang dan kesempatan. Ia yang kerap keliling Eropa ini mencermati kejahatan model ini biasanya dilakukan oleh sindikat, jarang ada yang bekerja sendiri dan tanpa menuding kerap dilakukan oleh oknum WNA yang berasal dari Eropa Timur. "Secara Persentase kejahatan skimming ini masih kecil, tidak akan mempengaruhi sistem pembayaran kita, cuma bagaimana kita memitigasinya saja," kata Causa mengingatkan ketika dihubungi melalui selulernya, Jum'at (4/1). Causa juga menambahkan kejahatan skimming ini layaknya kejahatan pemalsuan uang, tidak ada yang tahu, kapan saja bisa terjadi, namun BI kerap mengingatkan pihak perbankan agar terus melakukan pengawasan dan memindahkan ATMnya yang ada di tempat-tempat sepi. Namun ia memberi catatan dengan adanya kejadian ini bisa saja mencoreng dunia pariwisata Bali jika tidak cepat diatasi. Seperti diketahui beberapa waktu lalu Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali kembali mengungkap kasus cyber crime berupa kejahatan pencurian data nasabah bank (skimming) melalui mesin ATM yang terjadi di wilayah Denpasar. Empat orang pelaku warga negara Bulgaria masing-masing berinisial KDY, VRG, VKN, dan VVC turut diamankan dalam pengungkapan kasus tersebut. "Pengungkapan kasus berawal dari koordinasi yang dilakukan oleh Ditreskrimsus Polda Bali dengan pihak perbankan di wilayah Denpasar terkait maraknya kasus skimming kartu ATM," terang Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja dalam siaran pers, Rabu (2/1) Hasil koordinasi, petugas menemukan peralatan berupa router wifi dan Kanopi (cover Pin) yang sudah dimodifikasi atau diisi kamera tersembunyi telah terpasang di mesin ATM Bank BNI di area Restaurant Shinning Jewel, Jalan Danau Tamblingan Sanur, Denpasar Selatan. Para pelaku juga merusak kamera CCTV yang terpasang di mesin ATM. (kanalbali/KR9)
ADVERTISEMENT