Sulap Sampah Jadi Duit Bareng Trash Hero

Konten Media Partner
4 Februari 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para remaja ini belajar cara mengolah sampah menjadi barang bernilai uang (kanalbali/LSU)
zoom-in-whitePerbesar
Para remaja ini belajar cara mengolah sampah menjadi barang bernilai uang (kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Tak selamanya sampah jadi masalah. Sampah juga bisa disulap menjadi duit. Hal itu pula yang dilakukan puluhan ibu rumah tangga di Denpasar, Bali, Sabtu (2/2). Bersama komunitas peduli lingkungan Trash Hero, mereka belajar bersama untuk menyulap sampah menjadi duit. Dalam kegiatan yang digelar Trash Hero Chapter Kertalangu tersebut, para peserta juga diajarkan cara membuat berbagai jenis kerajinan dari sampah plastik. Bentuk kerajinan yang dibuat beragam, mulai dari tas, dompet, hingga tikar. Menurut Putu Evie Suyadnyani, koordinator Trash Hero Kertalangu, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup zero waste atau nol sampah. Secara bertahap, masyarakat diharapkan mulai mengurangi produksi sampahnya dengan berbagai cara. “Kegiatan ini sudah diadakan dari satu tahun yang lalu,” ujar Evie. Evie menjelaskan, program edukasi tersebut masih fokus pada pengelolaan sampah plastik berlapis atau multi layer seperti plastik kemasan kopi sachet atau snack yang mengandung lapisan plastik dan aluminium. “Kalau dijual, bank sampah tidak mau menerima sampah multi layer. Sebab tidak ada alat untuk mengelolanya,” kata Evie. Melalui program edukasi tersebut, kata Evie, pihaknya berharap masyarakat belajar mengolah sampah tersebut menjadi barang bernilai ekonomis tinggi. Produk produk yang dihasikan dari sampah dapat dijual dengan kisaran harga minimum Rp 30.000. “Yang dibuat saat ini baru tas, dompet dan tikar,” kata Evie. Kegiatan edukasi tersebut dilaksanakan rutin setiap satu bulan sekali. “Jika bulan ini mengolah sampah menjadi tas dan sejenisnya, bulan depan kita akan buat yang berbeda,” kata dia. Selain mengolah sampah plastik, program edukasi yang dilaksanakan Trash Hero juga mengajarkan cara membuat sabun mandi dari minyak jelantah. Pada kesempatan lain, ada juga pelatihan mengolah sampah buah organik menjadi enzim yang digunakan untuk mengepel lantai dan membersihkan peralatan rumah tangga. “Intinya sih mengajak masyarakat membuat sesuatu yang kreatif, juga ramah lingkungan karena mengurangi jumlah penggunaan plastik. Kalau membeli sabun kan ada kemasan plastiknya. Tapi kalau buat sendiri, kemasan plastik bisa diganti dengan yang lain,” imbuhnya. Senada dengan Evie, Ikbal Alexander yang merupakan pembicara sekaligus founder Kertabumi Recycling Center Jakarta menyampaikan kegembiraannya melihat antusias peserta yang berpartisipasi dalam program tersebut. Pihaknya berharap acara serupa terus digelar dan melibatkan komunitas komunitas lainnya. “Sebab kami punya 120 kreasi yang berbahan plastik, kresek, spanduk dan ban bekas. Kami mau mereka tahu dan ikut berkreasi bersama sama,” tegasnya. (kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT