Tak Ada Turis, Karya Seniman Patung di Bali Menumpuk di Gudang

Konten Media Partner
23 Juli 2020 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seniman ukir Made Ada saat menerima bantuan Sembako dari kalangan perbankan - IST
zoom-in-whitePerbesar
Seniman ukir Made Ada saat menerima bantuan Sembako dari kalangan perbankan - IST
ADVERTISEMENT
Situasi pandemi COVID-19 yang membuat tamu demoestik maupun mancanegara tak ada yang masuk ke Bali juga memukul kehidupan seniman. Seperti para pematung, karya mereka tak bisa terjual dan akhirnya menumpuk di gudang.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat merasakan dampak pandemi. Kami ingin tetap berkarya di tengah pandemi. Namun karena tekendala pemasaran, hasil karyanya hanya ditumpuk di rumah," kata maestro pengukir Made Ada, Kamis (23/7/2020).
“Karena barang tak laku, otomatis tak ada pemasukan untuk membeli bahan baku. Itulah situasi yang dihadapi para seniman seperti kami,” ujar pria asal Banjar Pakudui, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar ini.
Seniman yang hasil karyanya telah memperoleh pengakuan dunia ini berharap pemerintah atau lembaga lain memberi perhatian dengan membeli produk yang dihasilkan para seniman.Ia berharap, bantuan dari perbankan atau sektor lain bisa diberikan secara bekesinambungan di masa pandemi.
Made Ada menyatakan hal itu dalam acara bantuan sektor perbankan kepada para seniman di tengah pandemi. Dirut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali I Nyoman Sudharma menyerahkan secara simbolis bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa 250 paket sembako.
Wagub Bali Cok Ace - IST
Sementara Kepala Wilayah Bank Mandiri Regional Bali Nusra Herinaldi menyalurkan 100 paket sembako. Penyerahan bantuan paket sembako secara simbolis juga disaksikan oleh Kepala BI Perwakilan Bali Trisno Nugroho.
ADVERTISEMENT
Wagub Cok Ace yang mewakili pemerintah menyebut, Pemprov Bali telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemetaan dan memenuhi kebutuhan kelompok terdampak Covid-19. Namun mengingat keterbatasan anggaran dan sumber daya, Panglingsir Puri Ubud ini menyebut masih ada kelompok yang tercecer hingga belum tersentuh bantuan, termasuk diantaranya para seniman dan perajin. ( kanalbali/RSL )