Tanggapi DPRD, Pemprov Bali Tegaskan Tak Mungkin Gratiskan Rapid dan Tes Swab

Konten Media Partner
19 Oktober 2020 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan tes swab dan rapid test seringkali dirasa masih memberatkan warga - IST
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan tes swab dan rapid test seringkali dirasa masih memberatkan warga - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya menegaskan, Pemprov Bali tidak mungkin menggratiskan seluruh biaya rapid dan tes swab COVID-19 seperti diusulkan DPRD Bali.
ADVERTISEMENT
"Tes gratis hanya untuk orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19. Sebab, setiap kasus memang dilakukan tracing dan testing," tegas Suarjaya saat dihubungi, Senin (19/10).
"Misalnya ada pasien yang hendak menjalani rawat inap di RS dan ada indikasi medis mengarah ke COVID-19 misalnya ada demam dan lainnya, pemeriksaan swab selama ini gratis, tapi kalau tidak mengarah COVID-19 dan dilakukan tindakan swab misalnya, sementara ini tidak gratis," lanjut Suarjaya.
Suarjaya tak merinci alasan tak swab dan rapid test COVID-19 tak digratiskan. Ia hanya menyampaikan, kebijakan itu sudah sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya - IST
"Jadi pada pedoman COVID-19 itu, pemeriksaan swab gratis hanya yang memiliki gejala klinis mengarah COVID-19," singkatnya.
ADVERTISEMENT
Di Bali sendiri, angka kasus positif COVID-19 mengalami fluktuatif setiap harinya. Jika dalam beberapa hari terakhir angka kasus positif baru dibawah 100 orang .
Hari ini, Senin (19/10) angka kasus positif di Bali berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Provinsi Bali mencapai 109 orang. Sehingga secara kumulatif, kasus positif di Bali sudah mencapai 10.880 orang.
Sementara untuk pasien sembuh, hari ini dilaporkan ada penambahan sebanyak 100 orang. Sehingga secara kumulatif, pasien sembuh di Bali mencapai 9.685 orang. Dan kasus meninggal juga dilaporkan ada tambahan sebanyak 3 orang, jumlah kumulatifnya kini sudah mencapai 349 orang. (Kanalbali/ACH)