Tanggapi Wabah Corona, Pemprov Bali Tunjuk Jubir Khusus

Konten Media Partner
27 Januari 2020 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Dewa Indra (kiri) bersama Kadis Kesehatan Bali Ketut Suarjaya - RLS
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Dewa Indra (kiri) bersama Kadis Kesehatan Bali Ketut Suarjaya - RLS
ADVERTISEMENT
Untuk mengatur lalu lintas informasi terkait wabah Corona agar tidak simpang siur, Sekda Dewa Indra menunjuk Kadis Kesehatan Bali Ketut Suarjaya sebagai juru bicara khusus.
ADVERTISEMENT
"Ini supaya semua informasi bisa proporsional. Kami menegaskan bahwa hingga saat ini virus corona belum terdeteksi masuk Bali. Jangan sembarangan menyebut ada suspect. Sebab secara medis untuk menyebut suspect ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi," katanya Dewa Indra, Senin (27/1) saat menyebutkan alasan penunjukan juru bicara itu.
Dia menjelaskan, selain menunjukkan gejala fisik berupa demam, batuk, pilek nyeri tenggorokan dan pneumonia, seorang bisa disebut suspect corona bila punya riwayat ke China atau wilayah/negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala. Selain itu, yang bersangkutan sempat kontak dengan kasus terkonfirmasi corona atau mengunjungi fasilitas kesehatan di negara dimana infeksi corona telah dilaporkan.
Meski hingga saat ini virus baru dengan kode 2019-nCoV belum terdeteksi masuk Bali, namun pihaknya tetap menyiapkan langkah pengendalian dan tata laksana penanganan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Saat ini ada sejumlah rumah sakit rujukan untuk penanganan corona yaitu RSUP Sanglah, RS Sanjiwani Gianyar dan Rumah Sakit Tabanan.
ADVERTISEMENT
Bagi Daerah Bali, ujar dia, kemunculan penyakit ini tak hanya mengkhawatirkan dari sudut pandang kesehatan, namun akan berdampak pula bagi sektor pariwisata. Oleh sebab itu, Dewa Indra menekankan pentingnya optimalisasi upaya pencegahan agar penyakit ini jangan sampai masuk Bali.
"Kita perketat pengawasan di pintu-pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan," ucapnya. Selain itu, ia sangat mengharapkan kerjasama media agar memberitakan kasus ini secara proporsional.
Sementara itu, Kadiskes Bali dr. Ketut Suarjaya memaparkan situasi global virus corona hingga 25 Januari 2020 dengan jumlah kasus mencapai 1.320 dan telah tersebar di sejumlah negara yaitu China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Vietnam, Australia, Nepal, Perancis dan Amerika Serikat.
“Seluruh kasus yang terdata pernah ada riwayat perjalanan ke Wuhan. Bahkan perkembangan terakhir yang saya pantau semalam, kasusnya sudah mencapai 2019, tersebar di 14 negara,” imbuhnya. Suarjaya menyebut, hingga saat ini belum ada vaksin untuk virus corona karena memang baru ditemukan tahun 2019.
ADVERTISEMENT
“Pengobatan yang dilakukan bersifat supportif sesuai dengan gejala yang ada,” tambahnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi hal yang sangat penting untuk dioptimalkan saat ini. Terkait dengan upaya pencegahan, KKP Kelas I Denpasar telah menyiagakan thermal scanner di pintu masuk bandara dan pelabuhan. (kanalbali/RLS)