Terdampar di Pantai Pekutatan Jembrana, Bali, Hiu Tutul Raksasa Tewas
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kasubag Tata Usaha BKSDA Bali, Prawono Heruanto menerangkan, hiu tutul diperkirakan jenis betina. "Kejadian itu, sempat diketahui masyarakat jam 6 pagi itu. Kemudian mencoba (mendorong) supaya ke tengah. Cuma kondisi sudah Kehabisan tenaga dan lemas dan laporan dari teman-teman sudah mati," kata Meruanto saat dihubungi, Selasa (29/9).
"Kita, menggunakan tenaga yang manual dan keterbatasan kami di lapangan dan kami sudah mengerahkan dari TNI, Polri, maupun dari teman-teman KKP membantu mendorong ke tengah. Dan memang berat dan (hiu kondisinya) lemah. Jadi, meskipun kena ombak yang besar itu dia masih tidak merespon bisa bergerak ke tengah," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, kemungkinan hiu tutul tersebut terlepas dari gerombolannya karena dengan kondisi cuaca dengan ombak yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
"Hiu itu memang bergerombol kemungkinan seperti itu (terlepas dari gerombolan). Kemudian, bisa jadi dengan cuaca seperti ini ombak yang besar dengan segala macam dia tersadar atau bagaimana kita kurang tau kejadian yang dialaminya," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa memang setiap tahun gerombolan hiu tutul menyeberang ke perairan Indonesia untuk mencari makanan dan juga kondisi perairan yang cukup hangat.
"Mereka sering menyebrang di perairan di Indonesia, hiu itu kan pergerakannya ke seluruh dunia dan mereka mencari daerah-daerah yang agak sedikit hangat.
Pergerakan hiu tutul ini, memang setiap tahun mencari makan atau mencari suasana yang lebih hangat," terangnya. Ia mengatakan, bahwa hiu tutul tersebut akan di kubur di sekitar pantai Pekutatan dan pihaknya masih meminta bantuan alat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU)."Rencananya, menggunkaan alat berat. Mungkin kita nanti pinjam dari PU dan akan dikubur, iya di sekitaran itu," ujarnya. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT