Telanjur Manja, Jalak Bali di Penangkaran Sulit Kembali ke Alam Liar

Konten Media Partner
29 Januari 2018 8:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telanjur Manja, Jalak Bali di Penangkaran Sulit Kembali ke Alam Liar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jembrana, kanalbali.com--Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di kabupaten Jembrana, mengalami kesulitan dalam mengembalikan burung Jalak Bali ke alam liar. Kenapa?
ADVERTISEMENT
Menurut Putu Yasa, Kepala Penangkaran, mereka itu bisa dibilang terlanjur manja. “Jadi karena selama ini kan mereka terbiasa dengan makanan yang sudah kita berikan ya perlu waktu untuk menyesuaikan saja serta untuk menumbuhkan sifat liarnya juga yang menjadi tantangan kami,” ucapnya saat ditemui di tempat penangkaran Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Senin (29/1).
Menurutnya, persediaan makanan di TNBB sudah terpenuhi secara maksimal dan berkecukupan. “Kalau dari pasokan makanannya tidak ada masalah karena cukup gampang untuk di dapat,” tambahnya. Usia Jalak Bali yang dilepas ke alam liar antara umur 1 hingga 2 tahun. “Usia idealnya antara satu hingga dua tahun baru kita lepas liarkan,” tutupnya.
TNBB yang terletak di Tegal Bunder, Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak Buleleng saat ini menjadi tempat penangkaran salah satu satwa yang hampir mengalami kepunahan itu. Jumlah burung yang memiliki nama latin Leucopsar Rothschildi itu terus mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Tercatat hingga Februari 2017 populasinya berjumlah 81 ekor. Peningkatan tersebut, baik yang berada di breeding center atau pun yang berada di Unit Pembinaan Khusus Populasi Jalak Bali (UPKPJB) maupun di alam liar Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Hingga saat ini, Jalak Bali di alam liar terancam oleh penangkapan pemburu satwa karena harganya yang cukup menggiurkan di pasar gelap. (kanalbali/Gede Gandhi)