Topi Gandav, Cara Unik Meningkatkan Panen Madu Sumbawa

Konten Media Partner
12 Maret 2019 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Madu Sumbawa yang telah diolah (kanalbali/LSU)
zoom-in-whitePerbesar
Madu Sumbawa yang telah diolah (kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT
Prihatin atas kondisi petani madu di Flores, Nusa Tenggara Timur yang harus pergi ke hutan setiap malam untuk memanen madu dengan jumlah yang sedikit, Kopernik berusah mengubah situasi itu. LSM yang bermarkas di Ubud ini membuat inovasi agar petani madu disana dapat memanen lebih banyak lagi dengan waktu yang lebih singkat.
ADVERTISEMENT
Nanis Sakti, Associate dari tim Solutions Lab Kopernik menjelaskan, timnya berhasil membuat teknologi saringan madu, yang diberi nama topi gandav, "dengan saringan madu ini, petani yang hanya bisa memanen madu 2 kg dalam satu malam, sekarang bisa 5 kg dalam satu malam", tutur Nanis, Selasa (12/3)
Selain itu, Nanis mengatakan penggunaan penyaring madu ini dapat mengurangi penyusutan panen madu sebesar 300 gram dan menghemat waktu panen sekitar 37,5%.
Topi Gandav
Nanik menjelaskan, filter madu ini terbuat dari plastik bening, yang dibentuk corong, dan diatasnya dipasang jaring-jaring untuk memfilter madu.
Filter madu yang dibuat oleh Kopernik ini sudah mendapat pesanan 10 buah dari pemerintah Flores. Untuk pengolahan madu, Nanik mengatakan pihaknya bekerjasama dengan , sedangkan penjualan dibantu sosial interprener yakni Romadu, yang dalam 120 ml dijual seharga Rp. 75.000.
ADVERTISEMENT
Nanis menambahkan, kedepanya alat ini akan terus disempurkan lagi, "sebab beberapa petani mengatakan agar alat tersebut bisa buka tutup, atau wadahnya dibuat lebih corong sehingga sedikit kemungkinan madu tumpah", ungkap Nanis. (kanalbali/LSU)