TPS Sadu di Denpasar Ubah Sampah Jadi Pelet untuk Energi Alternatif

Konten Media Partner
30 Mei 2021 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pengolahan sampah menjadi pelet di TPS Sadu, Denpasar - IST
zoom-in-whitePerbesar
Proses pengolahan sampah menjadi pelet di TPS Sadu, Denpasar - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Pemilahan sampah berbasis sumber di Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Sadu Desa Sumerta Kaja, Denpasar kini mendapat perhatian khusus. Pada Minggu (30/5) tempat ini dikunjungi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara yang mengajak TP PKK Desa/Lurah dan Kecamatan se-Kota Denpasar.
ADVERTISEMENT
Mereka diajak untuk belajar melakukan pengelolaan sampah tanpa ada sisa sama sekali. Bahkan sampah yang diolah bisa menghasilkan pelet atau butiran bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Perbekel Desa Sumerta Kaja I Gusti Ngurah Mayun mengatakan, sampah yang diolah di TPS Sadu adalah sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat Desa Sumerta Kaja. Warga telah secara sadar bersedia membawa sampah ke TPS.
“Ada yang sudah melakukan pemilahan sebelumnya dan ada yang belum. Nah, yang belum ini kemudian kita edukasi melakukan pemilahan,” ujarnya.
Pengelolaan sampah berbasis sumber metode 5 R yakni , Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Regenerative. Karena itu, dilakukan berbagai tahapan hingga menghasilkan pelet.
Proses pengolahan sampah menjadi pelet di TPS Sadu, Denpasar - IST
Hari Pertama, sampah masuk ke TPS Sadu lalu sampah dipilah, lalu masukan ke box bambu. Sampah diratakan sebelum disiram dengan bioaktivator. Langkah selanjutnya campur bioaktivator dengan air murni 1 liter berbanding 25 liter untuk satu box bambu, satu box bambu kapasitas sampah lebih 500 kg.
ADVERTISEMENT
Penyiraman dengan bioaktivator diakukan merata pada hari kedua dimana sampah sudah nampak menyusut. Selanjutnya sampah akan kering dan menyusut 50 persen setelah didiamkan selama 5 sampai 7 hari.
Sebelum sampah masuk ke mesin cacah harus steril dari benda- benda keras seperti kawat besi paku dan lain sebagainya. Hasil sampah yang telah dicacah menggunakan mesin cacah marutha dilanjutkan masuk mesin press pelet menjadi butiran bahan bakar. Mesin cacah sampah adalah buatan koperasi produsen Marutha Bersih Bali .
Pendamping Pengelolaan Sampah Marutha, Anak Agung Dwipa Admaja, mengatakan, sampah yang dikelola per hari di TPS Sadu sebanyak 2 ton. Dari Jumlah sampah tersebut jumlah box yang diperlukan untuk mengolah sampah sebanyak 42 box dan satu set mesin cacah dan kedua mesin pelet. Untuk pelet yang dihasilkan di Desa Sumerta Kaja pihak Marutha langsung membelinya. Selanjutnya pellet tersebut dijual lagi ke PT. Indonesia Power. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT