Tutup Sejak Pandemi di Bali, Besok Desa Wisata Panglipuran Buka Lagi

Konten Media Partner
16 Oktober 2020 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di desa Panglipuran, Bangli, Bali yang sempat menjadi desa terbersih di dunia - IST
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di desa Panglipuran, Bangli, Bali yang sempat menjadi desa terbersih di dunia - IST
ADVERTISEMENT
BANGLI- Setelah tutup sejak tanggal 18 Maret 2020 lalu karena pandemi Covid-19, Objek wisata Desa Penglipuran, di Kabupaten Bangli, Bali, akhirnya akan kembali dibuka.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada rapat di Desa Adat dan akhirnya disetujui akan dibuka pada besok Sabtu (17/10)," kata Bendesa Adat Penglipuran, I Wayan Supat.
Ia juga menyampaikan, untuk hari ini juga adalah hari baik yaitu tilem atau hari suci dan sekalian melakukan persembahyangan rutin. "Setiap bulan purnama bulan tilem kita melakukan persembahyangan. Mudah-mudahan rencana kita dan pekerjaan kita dilakukan ini selalu mendapatkan restu dari maha kuasa," ucapnya.
Ia juga menerangkan, untuk perbedaan aturan bagi wisatawan di objek wisata Desa Penglipuran dengan adanya pandemi Covid-19 tentu berbeda. Yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran Kementerian Pariwisata dan Pemerintah.
"Perbedaannya kalau dulu sebelum Pandemi Covid-19 wisatawan siapapun kita izinkan untuk masuk. Tidak ada yang namanya pengukuran suhu, tidak ada yang jaga jarak dan pakai masker," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Di masa pandemi ini kita melaksanakan protokol kesehatan. Pakai masker, harus diukur suhunya dulu, kalau memang suhunya lebih dari 37,3 kita tolak sesuai dengan protokol kesehatan yang diarahkan oleh Kementerian Pariwisata atau Pemerintah," sambungnya.
Sementara, untuk aturan jaga jarak satu meter bagi wisatawan yang berkunjung tentu pihaknya juga akan melakukan hal itu. Kemudian, bila nanti ramai wisatawan datang akan dibatasi dulu.
"Umpamanya 100 orang kalau sudah lebih dari 100 orang kita tunda dulu agar tidak berkerumun. Itu contoh, nanti pengelolaan yang ngatur yang penting kita tetap mengikuti protokol kesehatan," ujarnya.
"Pelingpuran sempat tutup dari sejak 18 Maret, mudah-mudahan di tengah Pandemi Covid-19 cepat berlalu. Dengan dibukanya kembali, pariwisata merupakan salah satu aktivitas masyarakat kami otomatis dari segi ekonomi sangat menunjang. Dibukanya pelingpuran ekonomi di desa kami bisa bergeliat lagi," ujar Supat. (*).
ADVERTISEMENT