Uniknya Upacara Bendera Kebo-keboan Ikawangi Dewata Bali di Tengah Sawah

Konten Media Partner
17 Agustus 2021 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembina dan pemimpin upacara bendera HUT Kemerdekaan menggunakan kostum kebo-keboan khas Banyuwangi - IST
zoom-in-whitePerbesar
Pembina dan pemimpin upacara bendera HUT Kemerdekaan menggunakan kostum kebo-keboan khas Banyuwangi - IST
ADVERTISEMENT
BADUNG - Petani dan tim Kesenian Ikawangi Dewata menggelar upacara bendera memperingati HUT ke-76 RI. Uniknya, acara digelar di tengah sawah desa Sibang, Badung, Bali, Selasa (17/8/2021) pagi.
ADVERTISEMENT
Pemimpin dan Pembina upacara bergaya Kebo-Keboan khas kesenian Banyuwangi. Pengibar bendera berkostum Gandrung Banyuwangi. Peserta upacara berjumlah 11 orang dengan mengenakan topi petani dan masker.
“Upacara ini merupakan wujud syukur kami atas kemerdekaan Indonesia,” ujar Solihin, pemimpin upacara yang merupakan petani bunga di Sibang.
Para pengibar bendera menggunakan kostum penari gandurng Banyuwangi - IST
Meski harus berkubang lumpur, peserta dan perangkat upacara tampak semangat dan khidmat mengikuti upacara bendera. Tiga penari cantik tak segan menginjakkan kaki di sawah berair ketika membawa bendera merah putih.
Setelah melangkah dengan hati-hati, mereka berusaha menjaga bendera agar tidak jatuh ke lumpur ketika memasang ke tali bendera.
Para penari gandrung Banyuwangi yang bertugas mengibarkan bendera - IST
Solihin yang juga aktif di tim kesenian Ikawangi Dewata mengungkapkan bahwa Upacara bendera di area persawahan sengaja dilakukan sebagai bentuk penghormatan petani dan seniman tradisi kepada para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
“Kami mengajak para pemuda agar tidak segan turun ke sawah menjadi petani,” tambah Solihin. Terbukti di masa pandemi saat ini petani masih tetap bisa tangguh menghadapi gejolak jaman.
Upacara bendera ditutup dengan penampilan tarian gandrung Banyuwangi - IST
Isroni yang menjadi Pembina upacara mengatakan bahwa upacara bendera itu ide spontanitas dari anggota tim kesenian Ikawangi Dewata. Upacara disiapkan hanya 2 hari sebelum acara dan tanpa latihan. Dalam pelaksanaan upacara peserta wajib mengenakan masker dan menaati protokol kesehatan.
“Kostum gandrung dan kebo-keboan merupakan pesan dari kami agar kita tidak abai dalam melestarikan seni tradisi, supaya kebudayaan bisa terus berkembang dan tumbuh,” pungkas Isroni.
Upacara bendera di tengah sawah itu ditutup dengan penampilan tarian Gandrung Kembang Menur Banyuwangi. (Kanalbali/WIB)