Upaya Redam Wabah Corona di Bali: Umat Hindu Diminta Haturkan Sesaji Khusus

Konten Media Partner
2 April 2020 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejati nasi wong-wongan - KR14
zoom-in-whitePerbesar
Pejati nasi wong-wongan - KR14
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pemajuan Masyarakat Desa Adat meminta warga Bali yang beragama Hindu untuk melakukan persembahyangan secara serentak menghaturkan Pejati (sesaji) untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah edarkan surat ke Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, dan masyarakat harus melaksanakan," kata Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Desa Adat Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra saat dihubungi, Kamis (2/4).
Dalam surat edaran dengan nomor 472/1640/PPDA/DPMA itu persembahyangan dibarengi dengan banten pejati yang dilengkapi dengan bungkak nyuh gading atau nyuh gadang (kelapa gading) di merajan (tempat upacara).
"Sementara itu untuk dilebuh pekarangan menghaturkan nasi wong-wongan, ulam bawang jahe, dan uyah (garam), beralaskan ujung atau muncuk daun pisang . Ketentuannya yakni untuk kepala nasi wong-wongan berwarna putih, tangan kanan merah, tangan kiri kuning, badan manca warna dan kaki berwarna hitam," tulis Seputra dalam suratnya.
ADVERTISEMENT
Persembahyangan itu kata Saputra dilakukan di Desa Adat dan di Marahan atau Sanggah masing-masing keluarga kemudian air bungkak nyuh gadang atau nyuh gading dipercikkan dan diminum besama-sama.
"Upacara tersebut agar melibatkan peserta secara terbatas paling banyak 25 orang dan mengikuti standar keamanan kesehatan. Mohon penegasan agar upacara secara serentak di maksud dilaksanakan dengan tulus ikhlas tertib dan disiplin dengan penuh rasa tanggung jawab," tutur Seputra dalam keterangan tertulis. (ACH)