Usut Kampanye Gubernur Koster, Bawaslu Kesulitan Saksi

Konten Media Partner
28 Februari 2019 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali Wayan Koster (kanalbali/IST)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali Wayan Koster (kanalbali/IST)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Pengusutan dugaan kampanye yang dilakukan oleh Gubernur Bali Wayan Koster sudah diusut Bawaslu Bali mentok. Penyebabnyha, tidak ada saksi yang memberi keterangan.
ADVERTISEMENT
"Kami bahkan mengundang (Media) secara resmi yang saat itu ada di lokasi, tetapi ternyata (dengan) sejumlah pertimbangan beliau tidak berkenan," kata Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi selaku kordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Bali , Kamis (28/2).
"Tapi yang penting kami pastikan ini berjalan, dan pada saatnya nanti jika dianggap sudah cukup akan dilakukan pleno kemudian tidak lanjutnya akan disampaikan kepada masyarakat," kata Raka Sandi.
"Salah satunya kesulitan ya soal saksu itu . Jadi kami kan tidak bisa sekedarnya saja dari informasi itu. Unsur-unsur harus terpenuhi dari berbagai aspek dan harapan Bawaslu tentu masyarakat siapapun yang kami mintakan informasi diharapkan membantu, supaya proses ini berjalan dengan baik, akuntabel disertai dengan data-data dan informasi yang lengkap," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Raka Sandi juga mengaku, Bawaslu akan terus bekerja hingga pada saatnya mendapatkan kesimpulan untuk di plenokan. Selanjutnya, jika sudah dapat kesimpulan pihaknya bisa saja memanggil atau mendatangi Gubernur Bali Wayan Koster.
"Saya tidak mendahului, yang jelas kami mempunyai prosedur dan cara. Jadi siapa saja yang memang dipandang perlu. Tentu metodenya bisa kami mendatangi atau kami mengundang, yang sudah berjalan, ada yang kami datangi ada yang kami undang," ujarnya.
Peristiwa yang menyebabkan dugaan kampanye itu terjadi Minggu (17/2) di Lapangan Renon, Koster hadir untuk memberi sambutan dalam acara Milenial Safety Road Festival yang diinisiasi Polda Bali. Namun, tiba-tiba di hadapan ribuan pengunjung, Koster mengampanyekan untuk memilih Jokowi. Padahal, ia diundang sebagai Gubernur dalam acara tersebut.(kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT