Wagub Cok Ace Desak Hotel di Bali Kurangi Penggunaan Air Tanah

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi : dok Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : dok Kumparan
ADVERTISEMENT
DENPASAR, Kanalbali - Ancaman krisis air bersih sewaktu-waktu bisa terjadi di Bali. Hal ini ditanggapi serius oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
ADVERTISEMENT
Menurutnya tempat-tempat pemakai air dengan jumlah besar sudah saatnya menggunakan air permukaan dari yang sebelumnya memakai air tanah.
"Sebenarnya potensi air kita masih cukup besar dan itu masih melimpah ke laut. Cara-cara jangka pendek yang mungkin bisa dikukan, agar para pengguna air dengan jumlah besar seperti hotel dan beberapa tempat wisata lainnya bisa beralih dari air tanah ke air permukaan," ujar Cok Ace setalah membuka acara Symposium Suksma Bali 2019, Kamis (17/10).
Potensi air yang disebutkan Cok Ace, seperti kantong-kantong air berupa 4 danau, 1,323 Mata Air, 391 Sungai, dan 8 Cekungan Air Tanah (CAT) dengan total potensi air mencapai 7,55 Milyar M3/tahun. Dari total potensi air tersebut, Provinsi Bali baru mampu mengelolanya sekitar 3,16 Milyar M3/tahun untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat yang mencapai 3,72 Milyar M3/tahun.
ADVERTISEMENT
"Kemampuan kita untuk mengelola kebutuhan air masyarakat sebenarnya masih bisa ditingkatkan, andai kata tempat-tempat seperti hotel kita bisa ajak menggunakan air permukaan. Kalau itu bisa terjadi, debit air yang terbuang ke laut bisa kita gunakan secara bijak," paparnya.
Cok Ace berujar, Surat himbauan kepada hotel-hotel agar menggunakan air permukaan sudah disampaikan dari jauh-jauh hari. "Sudah kita sampaikan dengan mengirimkan surat himbauan kepada mereka, sambil berjalan kita coba fikirkan cara-cara lain agar neraka mau beralih ke air permukaan," jelasnya.
Kegiatan Symposium Suksma Bali 2019 yang dibuka oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengambil tema 'menyelamatkan dan memuliakan air di Bali'. "Latar belakang Kenapa mengambil tema air yakni kami melihat sebetulnya ada keresahan bersama terkait dengan masalah air, sehingga perlu kesadaran seluruh komponen harus bersama menjaga sumber air," ungkap ketua Suksma Bali I Gusti Ngurah Agung Dharma Suyasa.
Wagub Bali Tjokorda Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) - kanalbali/KR13
Pada acara simposium suksma Bali 2019, telah dihasilkan rumusan awal apa saja langkah-langkah strategis yang bisa terus ditingkatkan dalam menjaga kuantitas dan kualitas air. Dua hal diantaranya, bagaimana properti pariwisata membangun biopori atau sumur resapan di kawasan yang masing-masing. Serta meningkatkan partisipasi dunia pariwisata dalam mengalokasikan dana CSR nya untuk kepedulian lingkungan
ADVERTISEMENT
"Diantaranya dengan mendukung program reboisasi atau Penanaman kembali pohon yang dihitung sesuai besaran atau ekuivalen dengan jumlah air yang dikonsumsi agar ketersediaan akan air tetap terjaga dengan baik" jelasnya Gung Dharma sapaan akrabnya.
Dalam acara tersebut, juga membahas delapan topik diantaranya, filosofi air, penyelamatan air permukaan dan air bawah tanah, tantangan pengelolaan dan penyelamatan SDA berdasarkan daya dukung serta water efisiency, water audit and water nrtwork management. (kanalbali/KR13)