Warga Rusia Pendaki Gunung Agung Ditemukan Terluka

Konten Media Partner
25 Januari 2019 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Alexander , warga Rusia yang ditemukan terluka di Gunung Agung, Jum'at (25/1) - kanalbali/IST
DENPASAR, kanalbali.com - Warga Rusia Alexander yang tersesat saat mendaki gunung Agung behasil dievakuasi Tim SAR Karangasem. Ia mengalami mengalami cidera kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.
ADVERTISEMENT
Tim pertama yg membawa korban sudah bertemu dengan tim ke dua di ketinggian 1777 MDPL." Sekarang masih diatas gunung, berjalan dengan dipapah, kakinya masih diberi treatmen karna lebam. Medan yang terjal membuat proses evakuasi menjadi sulit," kata Kasi Ops SAR Denpasar, Ida Bagus Surya.
Ia mengatakan, awalnya empat WNA ini mendaki secara bersama-sama. Saat di ketinggian 2049 meter di atas permukaan laut (MDPL), Aleksandr mengalami cedera kaki.
Kondisi kaki Alexander yang terluka, Jum'at (25/1) - kanalbali/IST
Oleh tiga temannya, ia disuruh beristirahat dan temannya melanjutkan pendakian. Namun, 20 menit kemudian tiga temannya kembali dan mendapati Aleksandr sudah tidak ada.
"Saat tim kami berhasil menemukan, korban mengaku ternyata naik ke atas sekitar 1 km dari titik awal ia mengalami cedera kaki," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pihak BPBD Kabupaten Karangasem sangat menyayangkan adanya wisatawan yang masih saja membandel. Ia menegaskan di Gunung Agung masih dilarang mendaki dan beraktifitas apapun di jarak 4 km dari kawah Gunung Agung.
"Kita sangat sayangkan jika terjadi demikian, imbauan sudah kita sebarkan dan ternyata tamunya memaksakan diri," kata Kepala BPBD Kabupaten Karangasem, IB Ketut Arimbawa saat dihubungi, Jumat (25/1) siang.
Ia menuturkan, pihaknya bersama petugas terkait sedang mencari informasi apakah para wna ini beranagkat senditi atau ada pemandunya.
Dijelaskannya, kendala dari adanya wisatawan membandel ini karena banyaknya jalur tikus pendakian Gunung Agung. Untuk jalur resminya, di Gunubg Agubg ada tiga, yakni lewat Pura Besakih, di Pengubengan, Pura Pasar Agung di Selat, dan Pura Yeh Kori di Bebandem.
ADVERTISEMENT
"Kami koordinasi dengan tim SAR. Untuk kendalanya ada di jalur tikus yang ada di Tulamben dan Kubu. Kita sudah koordinasikann petugas Polisi Hutan menjaga di sana. Namun, kami kesulitan karena banyak jalur di sana," ucapnya.
Dari datanya, sebelum tahun baru juga ada seorang pendaki yang lolos ke puncak Gunung Agung. Juga, sebelum erupsi ada lima WNA asal Rusia yang juga mendaki.
"Untuk jumlah jalur tikus sendiri ada banyak karena ini jalur bebas jadi tak mungkin dihitung jumlahnya. Himbaun sudah kita pasang dalam bahasa Indonesia dan Asing dan ini masih saja ada yang membandel,"tutupnya. (kanalbali/LSU)