news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lingsir Wengi, Lagu Jawa Pengundang Kuntilanak?

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
14 September 2017 8:29 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lingsir Wengi
Lingsir wengi Sepi durung biso nendro Kagodho mring wewayang Kang ngreridhu ati Kawitane Mung sembrono njur kulino Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi Nandang bronto Kadung loro Sambat-sambat sopo Rino wengi Sing tak puji ojo lali Janjine mugo biso tak ugemi
ADVERTISEMENT
yang artinya
Menjelang Tengah Malam
saat menjelang tengah malam sepi tidak bisa tidur tergoda bayanganmu di dalam hatiku permulaanya hanya bercanda kemudian terjadi tidak mengira akan jadi cinta kalau sudah saatnya akan terjadi pada diriku menderita sakit cinta(jatuh cinta) aku harus mengeluh kepada siapa siang dan malam yang saya cinta jangan lupakan ku janjinya kuharap tak diingkari
Dalam beberapa film horor Indonesia, Lingsir Wengi ini selalu di kaitkan dan dikonstruksi sebagai lagu Jawa yang erat kaitannya dengan pemanggilan setan, bagi mereka yang tinggal dan berbahasa Jawa dan tahu artinya mungkin takkan begitu percaya dan takut dengan lagu ini, namun kenyatannya lagu ini ‘terlanjur’ dikenal horor oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak dapat di pungkiri, awal munculnya stigma lagu ini berhubungan dengan makhluk halus adalah setelah lagu ini menjadi backsound musik film Kuntilanak (2006) yang di bintangi oleh Julie Estelle, dimana dalam ceritanya lagu ini bisa memanggil kuntilanak.
Akan tetapi dalam sejarah dan filosofi yang sebenarnya Lagu Lingsir Wengi ini sebenarnya menyimpan makna yang baik. Lagu Lingsir Wengi diciptakan oleh Sunan Kalijaga dengan nama Raden Said, salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa sekitar tahun 1500-an. Raden Said dalam cara menyampaikan ajaran islam melalui seni wayang kulit, gamelan, dan juga lewat lagu Lingsir Wengi ini.
Pada dasarnya, lagu Lingsir Wengi diciptakan sebagai sarana penolak keberadaan makhluk halus yang suka mengganggu. Dalam salah satu lirik lagu ini sebenarnya mengandung doa untuk dijauhkan dari hal-hal buruk dan juga mengingatkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga lagu ini sering dinyanyikan orang tua zaman dulu, ketika anaknya sebelum ananya tertidur, banyak juga yang menyanyikan lagu ini setelah sholat malam. Dengan kata lain lagu ini merupakan pepujian.
ADVERTISEMENT
Meski sekarang ini banyak yang menganggap lagu Lingsir Wengi mempunyai kekuatan magis, namun dalam catatan sejarahnya, justru lagu ini merupakan sebuah pepujian yang tersirat berbagai macam ajaran agama di dalamnya.