Mengenal Lebih dalam Trust Issue

Kania Mileta
Marketing Communication Student BINUS UNIVERSITY
Konten dari Pengguna
1 Februari 2023 5:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kania Mileta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Apabila berbicara terkait dengan trust atau kepercayaan maka hal yang pertama yang terlintas adalah kerapuhan atau sesuatu yang sangat rapuh. Sebab akan banyak sekali ditemui suatu momen dimana trust kita terhadap seseorang akan dihancurkan dan dirusak begitu saja, misalnya saja ketika banyaknya kasus-kasus perselingkuhan yang semakin marak.
ADVERTISEMENT
Nah hal inilah yang kemudian membuat seseorang atau mungkin salah satunya adalah kalian akan menjadi trust issue terhadap suatu hubungan karena orang yang memiliki segalanya saja masih diselungkuhin bagaimana dengan kita yang masih memiliki banyak kekurangan.
Atau contoh lain ketika sedang dalam masa pendekatan dalam suatu hubungan, akan tetapi ujung-ujungnya malah kena ghosting terlebih lagi di masa-masa sekarang online dating menjadi tren dan perilaku ghosting ini akan dianggap sebagai sesuatu yang umum.
Beberapa orang atau bahkan mungkin banyak di antara kita pernah mengalami hal tersebut dan pengalaman-pengalaman seperti ini secara tidak disadari akan membuat seseorang susah percaya kepada orang lain atau istilah yang saat ini dikenal adalah trust issue.
Sumber Foto: Shutterstock
Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia akan memiliki beberapa sifat, beberapa hal yang mungkin pada satu sisi bagus dan sisi lainnya sangat rapuh. Namun, meskipun demikian tentunya sebagai manusia tentunya akan sangat perlu untuk bekerja sama, bersosialisasi, menjalin suatu hubungan dan lain sebagainya yang kesemua hal tersebut membutuhan trust terhadap satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Menurut Erik Erickson yang merupakan salah satu tokoh psikologi Jerman mengatakan bahwa hal yang pertama kali akan dipelajari oleh manusia adalah lingkungan ini dapat dipercaya ataukah tidak.
Berdasarkan pada beberapa penelitian dikatakan bahwa dampak dari dikhianati oleh seseorang akan berdampak pada emosional, self esteem yang renah, tidak percaya diri, bahkan merasa dirinya tidak berharga sama sekali dan tidak pantas untuk mendapatkan kebahagiaan.
Maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya atas temuan-temuan ini ketika seseorang mengalami pengalaman buruk dalam hidupnya terkait dengan trust akan berdampak ke dalam berbagai aspek kehidupan dan bahkan mengalami gangguan mental.
Lalu bagaimana solusi agar dapat keluar dari keadaan trust issue ini?
Secara umum sebenarnya terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sadar dan kenal akan perasaan diri sendiri, melakukan mentoring dan konseling dengan ahli, kemudian menyadari dengan tulus bahwa dengan keadaan trust issue ini akan berdampak sangat besar dalam kehidupan, atau dapat pula dengan curhat di media sosial, dan mencari dukungan dengan mengobrol dengan orang-orang terdekat. Karena pada dasarnya tidak ada satu solusi pun untuk menjawab masalah trust issue kecuali dengan percaya kepada diri sendiri terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT