4 Bisnis Minuman Dingin yang Lagi Tren di Indonesia Tahun 2019

Tim Karja
We highlight millenial's topics : entrepreneurship, inspiration and social issues in Indonesia.
Konten dari Pengguna
13 Februari 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Karja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bisnis minuman dingin menjadi salah satu bisnis potensial saat ini karena menjadi salah satu menu kuliner favorit di Indonesia. Alasannya karena kondisi geografis Indonesia yang terletak di dekat garis khatulistiwa, bahkan ada wilayah Indonesia juga yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga Indonesia memiliki cuaca yang cukup panas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, minuman dingin juga diterima dari semua umur, mulai dari anak-anak hingga orang tua pun menyukai minuman dingin. Beberapa kondisi ini membuat bisnis minuman dingin memiliki potensi yang tinggi.
Berikut 4 bisnis minuman yang lagi tren di Indonesia tahun 2019 versi Karja.id, check it out!

1. Thai Tea

Ilustrasi Thai Tea | Photo by Tomas Jasovsky on Unsplash
Sesuai dengan namanya, minuman teh satu ini berasal dari negara Thailand. Minuman ini menggunakan bahan baku teh Ceylon. Bahan minuman ini terdiri dari bubuk teh Ceylon, susu kental manis dan susu evaporasi.
Bisa dibilang minuman satu ini pembuatannya mirip-mirip dengan teh susu tetapi memiliki karateristik rasa yang khas. Thai tea sendiri bisa disajikan secara dingin dan bisa juga hangat, sesuai dengan selera masing-masing, tetapi saat ini kebanyakan Thai tea disajikan secara dingin.
ADVERTISEMENT

2. Cheese Tea

Ilustrasi Es Teh | Photo by Matt Hoffman on Unsplash
Cheese Tea pertama kali booming di negara-negara Asia Timur, seperti di China dan Taiwan. Cheese tea sendiri merupakan minuman dengan berbagai varian seperti jasmine tea, ovaltine, milo, matcha, dll yang memiliki topping (biasanya 1/4-1/8 takaran gelas) krim keju cair diatas minuman tersebut.
Teknik meminumnya cukup unik, yaitu dengan mengarahkan 45 derajat gelas cup ke mulut saat meminumnya, tanpa sedotan, seperti minum dengan gelas biasa. Mengapa demikian? Itu karena krim keju cair diatas minuman akan mengambang. Saat kita meminumnya dengan sudut 45 derajat secara langsung, maka sensasi rasa minuman dan krim keju akan menjadi satu dan memiliki cita rasa yang nikmat.

3. Es Coklat

Ilustrasi Es Coklat | Photo by Pixzolo Photography on Unsplash
Siapa yang tidak coklat? Ya, mayoritas orang di dunia pasti menyukai coklat. Manfaat coklat juga sangat baik loh karena coklat mampu meredam stres ketika mengonsumsinya. Salah satu kreasi kuliner berbahan dasar coklat adalah es coklat.
ADVERTISEMENT
Es coklat sendiri merupakan minuman dingin yang diblender dengan cita rasa coklat dan atasnya diberi topping seperti coklat serut, keju serut, whip cream dan masih banyak lagi. Es coklat dapat ditemukan di berbagai tempat mulai dari pusat perbelanjaan hingga pinggir jalan.

4. Es Kopi Susu

Ilustrasi Es Kopi Susu | Photo by Lexie Barnhorn on Unsplash
Terakhir, es kopi susu! Ya, es kopi susu saat ini sedang marak-maraknya loh, sobat. Banyak kedai-kedai kopi yang menawarkan es kopi susu yang ditaruh di gelas berukuran 12-14 oz. Es kopi susu pun sekarang sudah menjadi salah satu produk kuliner yang digandrungi oleh kaum milenial loh, sobat.
Bahkan, salah satu youtuber Indonesia, Raditya Dika pun pernah me-review beberapa es kopi susu yang ada di Jakarta melalui salah satu videonya di Youtube.
ADVERTISEMENT
Memang sih, es kopi susu bisa menjadi solusi supaya kita menjadi lebih konsentrasi dan melek, terutama di siang hari ataupun waktu sedang lembur bekerja. Selain itu, es kopi susu juga bisa menjadi salah satu ajang 'showoff' kekinian untuk diposting di media sosial, terutama Instagram.
Bagaimana, sobat? Tertarik juga untuk membuka bisnis minuman yang memiliki potensi cukup baik? Sudah banyak loh franchise yang ditawarkan oleh berbagai pihak di bisnis minuman ini. Jadi, kalau sobat tidak memiliki waktu yang cukup untuk bereksperimen sendiri, franchise bisa menjadi salah satu alternatif terbaik untuk para sobat memulainya.
Content Writer : Charles Raymond