4 Tips Mengatasi Utang yang Bertumpuk

Konten Media Partner
12 Maret 2020 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maraknya tawaran pinjaman online dewasa ini membuat utang seseorang semakin bertumpuk | Photo by Pexels/Alexander Mils
zoom-in-whitePerbesar
Maraknya tawaran pinjaman online dewasa ini membuat utang seseorang semakin bertumpuk | Photo by Pexels/Alexander Mils
ADVERTISEMENT
Makin maraknya perusahan financial technology (fintech) di Indonesia atau yang sering dikenal dengan pinjaman online, membuat banyak orang akhirnya semakin gemar berhutang.. Akhirnya tanpa disadari, tagihan utang pun terus bertumpuk.
ADVERTISEMENT
Memang adanya pinjaman online ini bisa memudahkan kehidupan masyarakat, khususnya jika digunakan untuk kepentingan bisnis. Terlebih proses dari pinjaman online yang mudah, cepat dan tidak rumit.
Namun, sebagian besar peminjam justru menyalahgunakan kemudahan ini untuk meminjam duit dalam memenuhi segala keinginannya. Padahal, bunga yang dikenakan oleh pinjaman online ini juga termasuk besar.
Tidak jarang kita temui akhirnya para peminjam ini jadi terjebak hutang yang semakin lama semakin bertumpuk karena tidak pernah dibayar. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Worry not, Karja akan membantu kalian yang memiliki masalah utang yang terlanjur bertumpuk. Yuk, disimak!
1. Punya keinginan untuk membayar
Punya keinginan untuk membayar | Photo by Pexels/Pixabay
Yang pertama kali harus kalian lakukan atau miliki adalah keinginan untuk membayar. Tentunya ketika kalian meminjam uang dari pinjaman online, kalian harus sadar bahwa hal tersebut adalah sebuah tanggung jawab yang harus kalian bayar di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang hanya mau meminjam tapi tidak mau mengembalikan karena berbagai macam alasan. Ibaratnya, jika ditagih malah lebih galak yang meminjam daripada yang berhutang.
Jadi untuk mulai melunasi hutang, kumpulkan keinginan dan tekad bahwa kalian memang bersungguh-sungguh ingin melunasi tumpukang utang tersebut.
2. Bayar utang dengan denda terbesar lebih dahulu
Bayar utang dengan denda terbesar lebih dahulu | Photo by Pexels/EVG photos
Ketika kalian sudah memiliki keinginan untuk membayar dan uangnya sudah tersedia, bayarlah utang tersebut dari utang dengan dendanya yang paling besar. Mengapa?
Hal ini bertujuan agar utang kalian yang berdenda besar tersebut tidak semakin menumpuk. Bayangkan saja jika kalian terus menunda untuk membayar, tentunya bunga yang didapat juga akan semakin besar, bukan?
Oleh karena itu, jangan lupa pilihlah utang dengan denda bunga yang paling besar agar tidak semakin menumpuk.
ADVERTISEMENT
3. Mengalokasikan uang hiburan untuk membayar hutang
Mengalokasikan uang hiburan untuk membayar hutang | Photo by Pexels/maitree rimthong
Jika kalian memiliki alokasi uang yang akan kalian gunakan untuk bersenang-senang, ada baiknya kalian menggunakan uang tersebut untuk melunasi utang terlebih dahulu.
Jika kalian sudah selesai melunasi utang, tentunya kalian akan bisa bersenang-senang tanpa beban utang yang membayangi. Memangnya kalian mau, bisa bersenang-senang namun terus menerus terbayang oleh hutang yang belum dibayar?
4. Jangan membuat utang baru
Jangan membuat utang baru | Photo by Pexels/Andrea Piacquadio
Ketika kalian sudah melunasi utang satu persatu, jangan membuat utang baru untuk menutup utang yang lama. Karena jika hal tersebut kalian lakukan, maka selamanya kalian akan terjebak dalam lingkaran utang yang tiada putusnya.
Berhutang itu ada manfaatnya jika dilakukan untuk kepentingan yang mendesak dan berguna. Namun, jangan digunakan untuk memenuhi gaya hidup kalian yang tidak sesuai dengan gaji yang kalian dapat ya sobat!
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!