5 Bisnis di Indonesia yang Berpotensi Merugi Akibat Virus Corona

Konten Media Partner
18 Februari 2020 8:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bali | Photo from Unsplash/Harry Kessell
zoom-in-whitePerbesar
Bali | Photo from Unsplash/Harry Kessell
ADVERTISEMENT
Virus corona COVID-19 saat ini telah mengakibatkan 73 ribu kasus dengan total korban jiwa sebanyak 1,8 ribu orang. Selain itu, virus ini juga turut memberi dampak terhadap sektor bisnis.
ADVERTISEMENT
Contohnya, Apple menutup semua toko dan kantornya di China imbas dari virus corona. Selain itu, aktivitas perekonomian di China pun memiliki tren negatif hingga hampir lumpuh sementara.
Tidak hanya di China, dampak virus corona terhadap aktivitas bisnis juga berpengaruh di Indonesia. Bahkan, Presiden Jokowi akan memberikan diskon 30 persen untuk mencegah penurunan wisatawan di Indonesia karena virus corona.
Berikut 5 bisnis di Indonesia yang berpotensi merugi akibat virus corona.
Ilustrasi travel agent | Photo from Unsplash/Kyle Glenn
Ditutupnya penerbangan dari dan ke China sejak 5 Februari 2020 oleh Pemerintah Indonesia tentu berpengaruh terhadap jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Belum lagi, sejumlah masyarakat Indonesia yang menunda untuk melakukan perjalanan liburan turut memberikan kontribusi terhadap penurunan jumlah wisatawan.
ADVERTISEMENT
Agen perjalanan dan wisata berpotensi merugi akibat penurunan jumlah wisatawan mancanegara dan lokal ke sejumlah kota wisata di Indonesia, terutama wisatawan dari China dan sekitarnya.
Ilustrasi maskapai | Photo from Unsplash/Ethan McArthur
China sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia tentunya memberikan kontribusi penumpang yang besar pula. Penerbangan dari dan ke China pun tentunya sangatlah besar.
Semenjak virus corona merebak di China, banyak maskapai penerbangan yang menutup penerbangannya ke China. Dampaknya adalah maskapai penerbangan tersebut kehilangan penumpang yang berakibat pada turunnya omzet.
Ilustrasi souvenir | Photo from Unsplash/Jametlene Reskp
Kasus dan korban jiwa yang terus terjadi akibat virus corona, ditambah pula ditutupnya penerbangan dari dan ke China tentu membuat jumlah wisatawan mancanegara dan lokal berkurang.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan berdampak pada penjual oleh-oleh seperti kaos khas, kerajinan tangan, ukiran, kriya, dan sebagainya, khususnya yang berada di lokasi wisata seperti Bali dan Lombok.
Ilustrasi tempat wisata | Photo from Unsplash/Curren Podlesny
Menurunnya jumlah wisatawan mancanegara dan lokal pasti berpengaruh terhadap jumlah pengunjung ke tempat-tempat wisata. Menurunnya jumlah pengunjung tentu pasti berpengaruh ke pendapatan yang dihasilkan.
Tingkat penjualan tiket masuk hingga souvenir khas tempat wisata tersebut diproyeksikan akan turun akibat dampak dari menurunnya jumlah wisatawan mancanegara.
Ilustrasi rumah makan | Photo from Unsplash/Shawn Ang
Pangan merupakan salah satu kebutuhan utama yang diperlukan setiap manusia di dunia ini. Wisatawan mancanegara maupun lokal yang berkunjung ke berbagai kota wisata di Indonesia pastinya membutuhkan makanan dan minuman sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
Turunya jumlah wisatawan berpotensi pula berdampak pada menurunnya omzet rumah makan yang berada pada daerah wisata di Indonesia.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!