7 Pertanyaan Khas Lebaran yang Jadi Mudah Dijawab di Tengah Pandemi Corona

Konten Media Partner
24 Mei 2020 8:53 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kumpul keluarga | Photo by Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kumpul keluarga | Photo by Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang identik dan menjadi agenda wajib saat lebaran adalah silaturahmi. Kegiatan ini dilakukan sebagai ajang untuk saling meminta maaf, menanyakan kabar, dan berkumpul bersama kerabat, keluarga, serta orang-orang tersayang.
ADVERTISEMENT
Biasanya, ada satu hal yang cukup menjadi perhatian di kala silaturahmi, yakni pertanyaan-pertanyaan khas lebaran yang diajukan kerabat atau keluarga kepada kita. Walaupun pertanyaan tersebut mungkin dirasa sebagai bentuk kepedulian, namun tak jarang pertanyaan tersebut membuat kita merasa tak nyaman dan terganggu.
Tapi di tengah pandemi seperti ini, kegiatan silaturahmi pun diimbau untuk tidak dilakukan karena bersifat mengumpulkan massa sehingga sulit untuk menerapkan physical distancing. Oleh karena itu, silaturahmi tahun ini pun dilakukan via online.
Karena tidak bertatap muka dan tidak berkumpul, ada kemungkinan beberapa pertanyaan khas lebaran ini pun sirna atau malah jadi mudah dijawab. Kira-kira apa saja pertanyaannya? Yuk, simak!
Ilustrasi pasangan | Photo by Pexels/freestocks.org
Saat kita sedang asyik menyantap opor ayam buatan nenek, tiba-tiba saja salah satu kerabat datang menghampiri sambil tersenyum, “Wah, cantik/ganteng banget ya kamu sekarang, pangling nih. Omong-omong, pacarnya mana, kok nggak diajak?”
ADVERTISEMENT
Bagi yang memiliki pasangan, mungkin pertanyaan ini biasa saja. Bisa saja sang pacar sedang mudik ke kampung halaman atau masih bersilaturahmi dengan keluarganya juga. Namun bagi yang single, pertanyaannya ini mungkin agak sedikit mengusik ketenangan hati.
Namun, di tengah pandemi ini, kemungkinan pertanyaan ini dilontarkan nampaknya bisa sedikit berkurang. Ketika melakukan silaturahmi via online, mungkin ada lebih banyak hal lain yang bisa ditanyakan, misalnya saja kabar di kala pandemi COVID-19 yang sedang melanda.
Atau, jika ada kerabat yang tetap menanyakan hal ini dan kita enggan menjawab, kita bisa mengatakan dengan santai, “Maaf tante, lagi physical distancing, jadi pacarnya di rumah aja.”
Ilustrasi menikah | Photo by Pexels/Pixabay
Walaupun mungkin maksudnya murni hanya ingin sekadar bertanya, tak jarang pertanyaan ‘kapan nikah’ ini men-trigger banyak orang. Masalah pernikahan merupakan salah satu hal yang paling sering ditanyakan, bahkan tidak hanya di momen lebaran.
ADVERTISEMENT
Tapi tidak perlu sensi atau keburu emosi, bagi yang sudah memiliki pasangan dan menerima pertanyaan ini, kita bisa menjawab dengan santai sembari melemparkan senyum manis, “Nanti Om, kalau corona udah selesai.”
Ilustrasi menikah | Photo by Pexels/SplitShire
Bagi yang memiliki saudara yang baru saja menikah, tentu kita bisa menjadi target untuk pertanyaan ini. Biasanya, kerabat ini sedang mengobrol bersama orang tua kita dan tiba-tiba terlontarlah pertanyaan, “Kapan nih, nyusul adek/kakaknya nikah?”
Terlepas sudah memiliki pasangan atau menjomblo, kita bisa menjawabnya dengan santai, “Mau fokus physical distancing dulu, Tante. Nanti habis corona baru dipikirin.”
Ilustrasi keluarga | Photo by Pexels/Andrea Piacquadio
Bahkan, pasangan yang sudah menikah pun tetap tak terlepas dari deretan pertanyaan khas saat lebaran yang terkadang bisa memojokkan. Padahal, perihal momongan adalah hal pribadi masing-masing pasangan.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, ketika menerima pertanyaan ini, kita bisa menjawabnya secara diplomatis dan tenang, “Doain aja yang terbaik ya.”
Ilustrasi bekerja dari rumah | Photo by Pexels/Vlada Karpovich
Pertanyaan ini mungkin adalah the next level dari pertanyaan “kamu kerja di mana?”. Tak jarang, beberapa orang masih menganggap bahwa bekerja yang sesungguhnya adalah pergi ke kantor pukul delapan pagi dan pulang pukul lima sore.
Bagi freelancer atau pekerja modern yang biasa bekerja secara remote, mungkin bisa sedikit kelimpungan ketika menerima pertanyaan ini. Tapi, di tengah pandemi COVID-19, banyak karyawan yang melakukan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Jadi, kita bisa dengan santai menjawab, “Lagi pandemi, nih. Banyak yang kerja dari rumah sekarang, jadi nggak harus ke kantor.”
ADVERTISEMENT
Ilustrasi lulus kuliah | Photo by Pexels/Pixabay
Bagi pejuang skripsi, pertanyaan ini bisa menjadi sangat menyakitkan. Bahkan, bisa merusak mood ketika sedang asyik-asyiknya menikmati momen lebaran.
Meskipun begitu, kita bisa menjadikan pertanyaan ini sebagai sebuah motivasi ataupun sebuah doa agar kita bisa cepat menyelesaikan perkuliahan. Namun, apabila merasa terganggu, terlebih jika kita sudah mengerahkan semua tenaga agar cepat lulus namun masih dalam proses, cobalah untuk curhat dan memberi pemahaman kepada kerabat yang bertanya tersebut.
Bilang saja di pandemi corona ini, proses skripsian jadi terhambat karena sulit untuk mengambil data di lapangan, atau sulit untuk menjadwalkan konsultasi dengan dosen pembimbing. Siapa tahu, kerabat tersebut akan menyemanganti dan mendoakan kita untuk bisa segera menyelesaikan tugas akhir.
ADVERTISEMENT
Atau alternatif lain, jika kita memang sangat tidak ingin membicarakan masalah skripsi, kita bisa mencoba untuk mengatakan, “Maaf, Mas. Udah dulu ya video call-nya, kuotanya mau disimpan buat video conference sama dosen pembimbing nanti.”
Ilustrasi silaturahmi saat lebaran | Photo by Shutterstock
Last but not least, obrolan tentang fisik saat lebaran nampaknya masih masuk ke dalam daftar pertanyaan khas yang bisa membuat seseorang menjadi tidak nyaman. Entah manfaat apa yang diperoleh dari pertanyaan yang cenderung sering terdengar negatif ini. Ingat, tidak semua orang senang dikomentari terkait fisiknya.
Jika pertanyaan bodyshaming seperti “kamu kok gendutan?” atau “kok jadi jerawatan sih, kan di rumah aja?” atau “kamu kurusan ya? “ kita terima di saat silaturahmi via online, tidak perlu khawatir. Ketika melakukan video call, matikan saja kameranya dengan alasan hemat kuota, sehingga tidak ada yang bisa mengomentari penampilan kita.
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (klik di sini) dan klik tombol 'IKUTI' (klik di sini) untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!