Antusiasme Peserta Disabilitas di Samarinda Ikuti Pelatihan Kewirausahaan Pemula

Konten Media Partner
9 Juli 2020 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M Diah Efendi saat mengikuti kelas batik cap. | Foto: Karja/Titiantoro
zoom-in-whitePerbesar
M Diah Efendi saat mengikuti kelas batik cap. | Foto: Karja/Titiantoro
ADVERTISEMENT
Hari kedua pelatihan kewirausahaan pemula bagi para pemuda disabilitas yang diadakan oleh Dispora Kaltim dari tanggal 8 hingga 10 Juli 2020 diwarnai antusiasme.
ADVERTISEMENT
Para peserta dibagi dalam dua kelas, yani kelas vokal dan kelas batik cap. Selama mengikuti pelatihan, mereka sangat antusias dan penuh semangat. Pasalnya selama masa pandemi COVID-19 ini, mereka sama sekali tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa dan hanya berada di dalam rumah saja.
Sehingga ketika memasuki fase relaksasi, akhirnya mereka dapat keluar rumah dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan.
Para peserta tunanetra sedang mengikuti kelas vokal atau musik. | Foto: Karja/Titiantoro
Seperti salah satu peserta bernama Yuli (27) yang mengikuti kelas batik cap, mengungkapkan kebahagiannya dengan dimulainya pelatihan ini.
“Sangat senang sekali, akhirnya bisa keluar dari rumah. Karena selama pandemi ini, saya hanya berada di rumah saja tidak bisa ke mana-mana,” ungkapnya kepada Karja, Kamis (9/7/2020) pagi.
Ia pun menambahkan, sebelum ada virus corona masuk ke Indonesia, ia bersama teman-temannya bisa beraktivitas seperti biasa tanpa takut bertemu dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
“Kalau sebelum ada corona ini, kita bisa keluar ketemu orang banyak tanpa ada rasa takut. Tapi kalau sekarang harus benar-benar waspada, dan selalu menggunakan masker,” tuturnya.
Yuli saat mengikuti kelas cap batik. | Foto: Karja/Titiantoro
Di tempat yang sama, M Diah Efendi (23) mengaku mendapatkan ilmu baru ketika mengikuti pelatihan kewirausahaan tersebut.
“Senang banget, sebelumnya saya di rumah aja. Dan ikut pelatihan ini, bisa menambah ilmu baru buat saya,” ungkapnya.
Selama mengikuti pelatihan tersebut, ia tidak memiliki kendala apapun dan berharap bisa sukses di dunia usaha nanti. Karena dalam mempelajari batik cap, memainkan imajinasi dan ide yang dimiliki.
“Tidak ada kendala, tinggal cap gitu aja. Semoga bisa sukses, dan bisa mengembangkannya lagi untuk usaha,” pungkasnya.