Bosan #DiRumahAja? Yuk, Cobain Bercocok Tanam dengan Teknik Hidroponik!

Konten Media Partner
6 April 2020 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lik Tituk, warga Samarinda yang menggeluti bercocok tanam dengan teknik hidroponik. | Photo by Karja/Titiantoro
zoom-in-whitePerbesar
Lik Tituk, warga Samarinda yang menggeluti bercocok tanam dengan teknik hidroponik. | Photo by Karja/Titiantoro
ADVERTISEMENT
Berbagai macam kegiatan bisa dipilih untuk menghilangkan kebosanan dalam menjalani physical distancing di rumah, salah satunya adalah berkebun. Tenang, berkebun yang satu ini tidak perlu lahan yang luas kok!
ADVERTISEMENT
Kali ini, Karja akan memberi tips buat kalian yang tidak memiliki lahan, namun ingin mencoba berkebun. Salah satunya dengan cara teknik berkebun hidroponik. Teknik ini bisa menjadi sebuah solusi bagi kalian yang ingin belajar berkebun dengan sederhana tanpa memerlukan lahan yang luas.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik sendiri lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Sehingga, teknik ini bisa kalian lakukan di berbagai macam media.
Salah satu media yang sering digunakan adalah pipa paralon. Pipa paralon yang sudah diukur menyesuaikan tempat nantinya akan di lubangi dengan diameter sekitar 5 cm.
ADVERTISEMENT
Lik Tituk, warga Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang telah menggeluti teknik berkebun ini bersama sang suami tercinta.
Lik Tituk sedang memeriksa bibit tanamannya | Photo by Karja/Titiantoro
Berawal dari sebuah hobi, ia dan sang suami kini menjadikan berkebun hidroponik menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. Pasalnya, hasil panen yang mereka dapatkan dapat dijual kembali kepada para pedagang ataupun orang sekitar yang berada di rumah mereka.
“Awalnya karena suka bercocok tanam. Tapi kalau dulu itu dari bunga, habis itu coba tanam sayur-sayuran. Awal belajarnya itu saya cari di internet. Pelan-pelan saya ikuti caranya itu gimana,” ujarnya kepada Karja.
Ketika Lik belajar bercocok tanam, ia memanfaatkan botol-botol plastik yang sudah tidak dipakai lagi. Selain menghemat biaya, juga mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Lik melakukan kegiatan ini untuk mengisi pekarangan rumahnya supaya tidak terlihat kosong. Ia juga mengaku ketika hasilnya sudah dapat dipanen, hanya untuk dikonsumsi orang rumah.
“Awalnya pas nanti panen cuman buat makan sama orang-orang rumah, merasakan gimana rasanya menanam sendiri dan menikmatinya sendiri. Tapi lama kelamaan jadinya sekalian mendalami ilmunya,” ungkapnya.
Lik memanfaatkan cangkang telur ayam sebagai media bibit tanamannya. | Photo by Karja/Titiantoro
Ia juga menambahkan, selain caranya yang mudah dan dapat diikuti di internet, hidroponik ini tidak memerlukan lahan yang luas dan juga tidak perlu disiram setiap saat.
“Sebenarnya teknik hidroponik ini gampang, dia hanya memakai air yang mengalir. Yang terpenting akarnya itu kerendam, terus itu ini juga tidak pakai tanah sama sekali. Oh iya, sama airnya itu kita kasih nutrisi untuk vitamin tanamannya itu dan terkena sinar matahari,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya mengenai modal awal untuk memulai bercocok tanam dengan teknik hidroponik, Lik mengaku tidak perlu modal yang cukup besar.
“Kalau modal sekitar seratus ribuan. Soalnya yang sudah saya jelaskan sebelumnya untuk media atau tempat saya memanfaatkan botol-botol plastik atau barang-barang bekas lainnya. paling beli nutrisi itu sekitar Rp 25 ribu, itu sudah dapat banyak. Kalau bibit juga nggak begitu mahal, tergantung kita mau nanam apa,” tuturnya.
Lik saat memanen buah pisang dari kebunnya. | Photo by Karja/Titiantoro
Selain modalnya yang tidak cukup mahal, Lik juga mengatakan untuk perawatannya sendiri pun cukup mudah dan juga bebas dari pestisida.
“Perawatannya tidak begitu sulit, dan bebas dari pestisida. Untuk bebas dari hama seperti ulat ataupun lainnya, saya mengakalinya dengan daun pepaya saya blender dengan bawang putih. Setelah itu saya semprotkan ke tanaman. Jadi pestisida organik dan aman buat tubuh kita,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyampaikan kepada semua orang yang ingin mencoba teknik hidroponik tersebut.
“Intinya kalau mau memulai jangan takut gagal. Kegiatan ini membuat kita bisa menjadi lebih teliti lagi, selain itu juga ini menjadi salah satu cara dalam meditasi untuk membuang hal-hal yang jelek dalam pemikiran kita. Karena di sini kita melatih kesabaran dan ketekunan,” pungkasnya.
Kegiatan satu ini dapat menjadi alternatif untuk mengisi waktu kalian saat berada di rumah. Selain dapat menghemat biaya berbelanja di pasar, kalian akan menikmati rasa kepuasan tersendiri dalam menikmati hasil upaya kalian dalam bercocok tanam seperti Lik.
Selamat mencoba ya!
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (klik di sini) dan klik tombol 'IKUTI' (klik di sini) untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
ADVERTISEMENT