Dispora Kaltim Adakan Pelatihan Kewirausahaan Pemula untuk Disabilitas

Dispora Kaltim adakan pelatihan kewirausahaan pemula kepada para pemuda disabilitas, di Selyca Mulia Hotel Samarinda. | Foto: Karja/Titiantoro

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) adakan Pelatihan Kewirausahaan Pemula bagi para pemuda disabilitas yang diselenggarakan selama tiga hari.

Pelatihan kewirausahaan diikuti oleh berbagai peserta dari Kaltim. Pelatihan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yakni pelatihan musik vokal dan batik cap.

Pelatihan ini diselenggarakan mulai 8 hingga 10 Juli 2020 di ruang Kenohan, Selyca Mulia Hotel Samarinda, Jalan Bayangkara, Kelurahan Pasar Segiri, Kecamatan Samarinda Kota.

Ditemui langsung, Kepala Dinas Dispora Kaltim, M Syirajuddin, mengatakan sangat bangga terhadap para pemuda yang semangat dan tetap berusaha dengan apa yang mereka miliki.

“Hari ini kami membuka kelas lagi untuk para pemuda disabilitas, ada kelas batik cap dan latihan vokal,” katanya kepada awak media, Rabu(8/7/2020) siang.

Ia pun menuturkan dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat memiliki usaha secara mandiri dan menambah pemasukkan mereka sendiri.

“Kita berharap mereka dapat berwirausaha secara mandiri, apalagi teman-teman ini kan juga ada yang bergerak di bidang musik. Jadi mereka bisa mengisi di kafe-kafe atau acara musik lainnya,” tuturnya.

Kepala Dinas Dispora Kaltim, M Syirajuddin, memberikan satu buah gitar akustik kepada salah satu personil D’nettkre Band. | Foto: Karja/Titiantoro

Hasil latihan ini akan di promosikan oleh Dispora Kaltim kepada masyarakat untuk membantu memasarkan produk-produk mereka.

Lebih lanjut, para pemuda dari tunanetra membuat band yang bernama D’nettkre Band. Band tersebut ke depannya bisa mengisi acara-acara musik.

M Syirajuddin pun memberikan satu buah alat gitar akustik kepada D’nettkre Band untuk menunjang latihan mereka.

Dalam pelatihan kewirausahaan yang sudah pernah diadakan seperti mendaur ulang barang-barang bekas, kini mereka telah membeli satu alat musik drum.

“Jadi hasil penjualan yang sudah pernah mereka lakukan itu, sekarang mereka sudah bisa membeli drum buat mereka latihan. Dan saya berharap kedepan ada kafe-kafe yang memperdayakan mereka,” pungkasnya.