Imbauan dari Ketua MUI Samarinda Dalam Menyambut Idul Fitri di Tengah Pandemi

Konten Media Partner
23 Mei 2020 17:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Ilustrasi seorang anak laki-laki sedang membaca kitab suci Al-Quran | Photo from Pexels/Abdullah Ghatasheh
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ilustrasi seorang anak laki-laki sedang membaca kitab suci Al-Quran | Photo from Pexels/Abdullah Ghatasheh
ADVERTISEMENT
Menjelang hari raya Idul Fitri di saat pandemi corona yang masih terjadi membuat pemerintah berhati-hati dalam membuat keputusan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Reporter Karja menghubungi Ketua MUI Kota Samarinda, KH M Zaini Naim mengenai Salat Ied di tengah pandemi. Ia mengatakan untuk wilayah Samarinda tidak melaksanakan salat secara berjamaah di satu tempat yang sifatnya mengumpulkan orang banyak.
“Karena angka kasus COVID-19 di Samarinda belum turun, maka tidak dilakukan salat berjamaah. Keputusan fatwa ini menyeluruh,” ucapnya, Kamis (21/5/2020) kemarin.
KH M Zaini Naim juga menyampaikan, bahwa Salat Ied dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga dengan tetap melakukan physical distancing.
“Kalau kita melakukan di satu tempat dan tidak mengamalkan physical atau social distancing, kan sama saja. Jadi harus tetap disiplin,” tegasnya.
Mengenai tata cara Salat Ied di rumah saja, KH M Zaini Naim menjelaskan boleh memakai khotbah atau tidak.
ADVERTISEMENT
“Karena sifatnya salat Idul Fitri ini Sunnah jadi boleh ada khotbah atau tidak. Berbeda dengan salat Jumat. Jika nanti tetap ingin mengadakan khotbah maka sesuai dengan anjurannya harus lebih dari 3 orang. Kalau berdua tidak usah pakai,” jelasnya.
Selain itu, untuk takbir KH M Zaini Naim mengimbau dilakukan di rumah saja, tidak perlu berkeliling ataupun sampai mengadakan konvoi.
“Takbiran di rumah saja, jangan ada konvoi keliling,” pungkasnya.