IPA Unit III Samarinda Seberang Lakukan Pengurasan Air untuk Jaga Kualitas

Konten Media Partner
4 Juli 2020 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda Ali Rachman AS. | Foto: Karja/Titiantoro
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda Ali Rachman AS. | Foto: Karja/Titiantoro
ADVERTISEMENT
Layaknya membersihkan bak mandi di rumah, Instalasi Pengolah Air (IPA) Unit III di Samarinda Seberang lakukan pengurasan secara rutin untuk menjaga kebersihan. Akibat dari kegiatan tersebut, beberapa wilayah mengalami mati air sementara.
ADVERTISEMENT
Pengurasan air tersebut rutin dilakukan oleh PDAM untuk menjaga kualitas dan kebersihan air dan tidak memakan waktu yang cukup lama.
“Pengerjaannya kurang lebih 4 sampai 8 jam, sama seperti pengurasan bak di rumah kita masing-masing. Dan itu kita lakukan 3 sampai 6 bulan sekali,” kata Direktur Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda, Ali Rachman AS, Jumat (3/7/2020).
Dalam proses pengurasan air mencakup sekitar 7 wilayah, seperti di Jalan Pattimura, Pangeran Bendahara, HOS Cokroaminoto, KH Harun Nafsi, Perumahan UKA, Mangkupalas dan terakhir di Bung Tomo.
“Tidak sampai dua hari dan akan kembali normal lagi,” ujarnya.
Ditanya mengenai ilegal connection yang sering kali dilakukan oleh para oknum di beberapa wilayah, pihaknya setiap hari melakukan pelacakkan dan sidak secara langsung di lapangan.
ADVERTISEMENT
“Untuk ilegal connection, itu memang masih banyak yang kami telusuri dan Alhamdulillah bantuan dari laporan warga setempat,” ungkapnya.
Akibat dari ilegal connection yang merugikan pihak PDAM juga merugikan masyarakat sekitar adalah terjadinya pengurangan aliran yang diterima di wilayah tersebut.
“Untuk kerugian sendiri misalnya menganggu aliran tetangga dan daerah sekitar,” tuturnya.
Demi mencegah hal itu, Ali pun membentuk Distrik Meter Area (DMA) di setiap kawasan yang telah dipantau dua kali dalam 24 jam dengan kebutuhan kapasitas yang disuplai.
“Dipantau dua kali 24 jam dengan kebutuhan kapasitas yang kami suplai siang hari, sore hari dan malam hari. Dan seandainya kurang, itu pasti akan berdampak terhadap yang lain, sehingga kami bisa melacaknya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain melacak ilegal connection, pihak PDAM pun juga terus mengupayakan perbaikan mengenai giliran air dan pipa bocor di beberapa wilayah.
“Kalau pengalihan air, itu bergilir dan di daerah tertentu. Seperti di daerah utara, Sempaja, PM Noor, Wahid Hasyim 1 dan 2 itu tiga hari bergantian. Kemudian di Sambutan, Pelita 4 itu bergiliran juga. Kemudian ada di D.I Panjaitan, Damanhuri dan Mugirejo. Karena kapasitas air yang kurang, sehingga masih bergilir,” ucapnya.
Ali juga menargetkan di bulan Desember 2020 akan ada penambahan kapasitas, namun pihaknya masih menunggu mesin pompa yang telah dipesan.
“Pemesanan pompa itu kurang lebih tiga sampai empat bulan. Kemudian juga ada penambahan, kapasitas yang sekarang dikerjakan oleh Pemkot di Makroman. Sekarang sudah proses dalam pengerjaan, dan perpipaan juga sudah dibantu oleh pihak Provinsi. Kemudian ada di Sungai Kapih dengan kapasitas 240 liter per detik,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, akibat adanya COVID-19 yang sedang terjadi, ada sejumlah pemotongan anggaran. Sehingga pihaknya pun masih menunggu untuk perubahan di tahun depan.
“Karena ada COVID jadi ada pemotongan sedikit sehingga menunggu di tahun depan, untuk penyempurnaan pengolahan tersebut. Kemudian itu, untuk di tahun ini menambah kapasitas dan menutupi kekurangan-kekurangan air yang ada di Samarinda,” pungkasnya.