Jual Bisnis Sendiri, Mengapa Tidak?

Konten Media Partner
16 Maret 2019 7:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bisnis | Photo by Helloquence on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bisnis | Photo by Helloquence on Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Iya gak salah denger kok kalau bisa jual, ya jual bisnis kamu sekarang! Pasti ada alasannya kok, sobat. Yuk, disimak artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT
Fenomena startup masih menjadi tren hingga saat ini. Banyak orang berlomba – lomba menciptakan startup mereka dan berharap kelak akan di funding dan menjadi unicorn, seperti valuasi Tokopedia, Gojek, Traveloka, BukaLapak yang mencapai diatas $ 1 miliar.
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan berubah dengan cepat, suatu hal wajar bahwa founder dari suatu bisnis menjual bisnisnya, seperti yang dilakukan oleh Andrew Darwis dan Ken Dean yang menjual kaskus kepada Djarum, dan Owner dari menjual Tokobagus.com ke OLX.
Hal seperti ini adalah lumrah untuk seorang founder menjual bisnisnya dan dapat dikatakan sebagai exit strategy.
Dalam dunia bisnis seorang entrepreneur harus dapat membaca perubahan pasar dan mengenali produknya, apabila produk dan pasarnya sudah mulai jenuh dan menurun, persaingan semakin ketat maka salah satu strateginya adalah menciptakan peluang baru atau menjual bisnis kita selagi belum memasuki tren penurunan.
Life cycle stages | Photo from marketing-insider.eu
Dalam gambar diatas kita dapat melihat ciri – ciri bisnis kita sudah mencapai tahap apa, sehingga dalam setiap tahap kita dapat melakukan antisipasi, misalnya bisnis kita sudah mencapai masa maturity maka pilihan kita adalah mencari peluang baru atau menjual bisnis kita ke investor supaya harga jual dari bisnis kita tetap tinggi.
ADVERTISEMENT
Mendirikan sebuah bisnis sendiri merupakan suatu resiko sehingga jika founder sudah dapat menganalisa tren dari industri bisnisnya yang semakin beresiko maka opsi menjual bisnis sangat patut dipertimbangkan mengingat bisnis kita mungkin saja akan bangkrut di masa mendatang.
Pengalaman tersebut dapat kita contoh seperti Yahoo, Nokia, Kodak, dll yang melihat bisnis mereka sudah dalam tahap decline dan offering untuk melakukan exit terbuka. Tetapi mereka tetap bertahan dan tidak menjual bisnisnya tetapi mereka tetap pada model bisnis dan produknya yang sudah tidak relevan lagi dengan pasar.
Pada akhirnya bisnis mereka menurun dan para owner dari bisnis tersebut tidak mendapat keuntungan malah bisnis mereka dibeli dengan harga murah / bangkrut.
Ada beberapa cara exit strategy yaitu:
ADVERTISEMENT
1. IPO
IPO merupakan singkatan dari initial public offering yang berarti suatu perusahaan melakukan 'Go Public' dengan menawarkan saham perdana perusahaan tersebut ke masyarakat dan dipasarkan di bursa efek.
2. Likuidasi
Menjual semua aset perusahaan.
3. Sell to Investor
Mencari investor yang mau membeli sebagian besar atau seluruh kepemilikan.
Menjual bisnis bisa menjadi salah satu keputusan yang karena lebih baik membangun bisnis yang baru daripada mempertahankan bisnis yang sekarat dan tidak relevan lagi di jamannya.
Selain itu menjual bisnis juga menjadi salah satu keputusan apabila investor yang tertarik membeli bisnis kita ditawarkan dengan harga yang bagus dan disepakati oleh kedua belah pihak.
#terusberkarja
Content Writer : Stephenly Tonggano
ADVERTISEMENT
Editor : Charles Raymond