Kelebihan Dan Kekurangan Introvert Sebagai Pemimpin

Konten Media Partner
17 Januari 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelebihan dan kekurangan seorang introvert sebagai pemimpin | Photo by Pexels/Lukas
zoom-in-whitePerbesar
Kelebihan dan kekurangan seorang introvert sebagai pemimpin | Photo by Pexels/Lukas
ADVERTISEMENT
Seorang introvert dikenal sebagai seorang yang pendiam, tertutup dan pemalu. Sangat berbeda dengan ekstrovert yang berperilaku ceria dan terbuka. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa introvert adalah sosok yang kurang layak untuk menjadi seorang pemimpin.
ADVERTISEMENT
Karena biasanya untuk menjadi seorang pemimpin, diperlukan seorang yang cerewet, terbuka dan sebagainya. Namun, anggapan ini ternyata salah total, lho, Sobat! seorang introvert juga bisa menjadi pemimpin hebat layaknya seorang ekstrovert.
Berikut Karja merangkum kelebihan dan kekurangan jika seorang introvert menjadi seorang pemimpin dalam sebuah team atau perusahaan. Check it out!
1. Langkahnya Tidak Tertebak
Langkah yang diambil seorang pemimpin introvert cenderung tidak tertebak | Photo by Pexels/JESHOOTS.com
Introvert dikenal tertutup dan hanya terbuka pada orang yang mereka percayai saja. Dengan begini, lagkah-langkah yang akan mereka lakukan selanjutnya tidak akan mudah ditebak oleh lawan.
Mereka juga tidak suka berkoar-koar dan langsung melakukannya dalam bentuk tindakan, sehingga sebagian besar orang mungkin akan kaget dengan langkah-langkah yang diambilnya.
Sangat sulit untuk memahami jalan pikiran seorang introvert, namun biasanya ide-ide yang mereka ajukan adalah ide yang mungkin tidak terpikirkan oleh sebagian besar orang. Mereka juga lebih suka bekerja dalam diam daripada sambil banyak berbicara.
ADVERTISEMENT
Dengan bekerja dalam diam, mampu membantu mereka dalam hal pengambilan keputusan yang lebih baik, menciptakan strategi baru dan sebagainya.
2. Fokus Terhadap Detail
Seorang introvert terkenal sangat detail | Photo by Pexels/energepic.com
Seorang introvert juga dikenal sangat fokus terhadap detail. Ketika seorang introvert menjadi seorang pemimpin, jelas mereka akan memikirkan dan menimbang dengan baik keputusan serta langkah yang akan diambilnya.
Mereka juga mampu bersikap tenang dan tidak mudah panik layaknya seorang ekstrovert. Hal ini tentu membantu mereka untuk berpikir fokus dan memperhatikan detail-detail yang ada dari langkah yang akan diambilnya.
Semisal apa untung dan ruginya, bagaimana cara melakukannya, berapa banyak yang dirugikan dan sebagainya. Sehingga mereka akan berusaha untuk memberikan yang sebaik mungkin dan sedetail mungkin agar tidak terjadi masalah di kemudian harinya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, seorang introvert cenderung lebih lama dalam mengambil keputusan untuk tindakan dan langkah-langkah selanjutnya.
3. Susah Membaur
Namun, seorang pemimpin introvert terkadang akan sulit berbaur dengan timnya | Photo by Pexels/Markus Spiske
Karena seorang introvert dikenal sebagai seorang yang tertutup, tentunya hal tersebut akan membuatnya kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Mereka hanya akan menjawab seperlunya saja mengenai hal-hal yang ditanyakan oleh anggota tim maupun bawahannya.
Hal ini bisa menyebabkan timbulnya kesalahpahaman dalam berkomunikasi, sehingga bukan tidak mungkin tugas yang mereka berikan pada bawahan akan salah dimengerti. Akhirnya hasil dari tugas tersebut pun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sang atasan.
Selain itu, sifat dingin dan cuek seorang introvert menyebabkan seseorang merasa terintimidasi akan sifatnya tersebut. Jadi, ketika ada anggota tim ingin menyampaikan uneg-uneg, mereka akan berpikir dua kali karena adanya rasa takut tersebut.Hal ini tentunya lama kelamaan akan berdampak pada kemajuan perusahaan.
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!