Kisah Annah, Duta Wirausaha Unmul 2019 yang Bercadar dan Inspiratif

Konten Media Partner
23 Desember 2019 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Namanya Annah. Ia berhasil menyabet juara 1 di ajang Duta Wirausaha Unmul 2019. Selain visinya yang ingin mengajak mahasiswa berwirausaha, ia ingin membuktikan bahwa bercadar tidak menghalanginya dalam berusaha. | Dokumentasi: UPT Perkasa Unmul
zoom-in-whitePerbesar
Namanya Annah. Ia berhasil menyabet juara 1 di ajang Duta Wirausaha Unmul 2019. Selain visinya yang ingin mengajak mahasiswa berwirausaha, ia ingin membuktikan bahwa bercadar tidak menghalanginya dalam berusaha. | Dokumentasi: UPT Perkasa Unmul
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu rahasia kecantikan suku Bugis adalah lulur yang bernama bedda’ lotong. Lulur yang terbuat dari bahan rempah-rempah pilihan ini bertekstur gel dan bubuk, dan dipercaya mampu memutihkan serta menghaluskan kulit. Sama seperti lulur lain pada umumnya, lulur bedda’ lotong juga digunakan sebelum mandi, dengan cara digosok perlahan keseluruh tubuh lalu dibasuh dengan air. Tidak hanya cocok di badan, tapi di wajah pun juga aman digunakan.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan kepopuleran khasiatnya dalam mempertahankan kecantikan ala tradisional, sudah banyak usaha bedda’ lotong yang ada di masyarakat. Namun, ada satu kisah inspiratif dari pengusaha lulur bedda’ lotong yang datang dari Samarinda, yaitu Annah. Dari berjualan bedda’ lotong, dapat menghantarkannya menjadi juara 1 di ajang Duta Wirausaha Universitas Mulawarman 2019.
Kemasan dengan berat 200 gram dijual seharga Rp 35.000 | Photo by @beddalotongsamarinda on Instagram
Gadis bercadar asal Penajam ini mempunyai cara unik dalam berjualan lulur bedda’ lotong. Ia mem-posting testimoni pembelinya melalui akun Instagram @bedaklotongsamarinda_.
“Tubuh wanita itu adalah aurat. Jadi saya tidak mau menunjukan aurat wanita sebagai contoh khasiat produk saya. Saya pakai testimoni pembeli yang habis pakai produk saya. Alhamdulillah, testimoninya sejauh ini bagus semua,” ujar gadis yang masih berkuliah ini.
ADVERTISEMENT
Selama memasarkan produk lulurnya, Annah tidak pernah mendapatkan perlakuan diskriminatif dari konsumennya. Bahkan kaum Adam juga ada yang tertarik dengan usahanya ini.
Awal mula Annah berjualan adalah saat ia mencoba menjadi reseller bedda’ lotong di tempat lain pada tahun 2016. Setelah itu, ia mencoba meracik sendiri lulur bedda’ lotong. Dibantu kedua orangtua dan satu karyawan yang membantu mengemas produk, omzet yang ia dapatkan bisa berkisar Rp 4-7 juta/bulan. Annah mengaku usahanya laku keras saat bulan Ramadhan tiba.
Dalam berjualan, Annah juga kerap melakukan inovasi pada produknya. Kalau sebelumnya hanya dalam bentuk gel, kini lulur bedda’ lotong miliknya juga hadir dalam bentuk bubuk. Ia melakukan inovasi ini terinspirasi dari anak kos yang tidak mempunyai kulkas untuk menyimpan lulur bertekstur gel.
ADVERTISEMENT
“Gel itu harus disimpan di kulkas dan harus pre-order terlebih dahulu, kalau tidak akan berjamur. Jadi saya coba melakukan eksperimen dengan ibu saya untuk menghasilkan lulur bubuk yang bisa digunakan dan disimpan dimana saja,” imbuhnya.
Sebelah kiri: bentuk gel. Sebelah kanan: bentuk bubuk | Photo by @beddalotongsamarinda on Instagram
Dibalik usahanya yang kian sukses, terdapat jerih payah yang ia lakukan. Ada pula pengalaman tak mengenakkan yang pernah ia dapatkan. Ia pernah ditipu temannya sendiri yang membeli lulur dalam jumlah banyak, namun tiba-tiba mendadak membatalkan pesanan.
Untuk meningkatkan ilmunya dalam berwirausaha, Annah mengikuti inkubator bisnis yang ada di kampusnya hingga ajang Duta Wirausaha Unmul 2019 (DWU 2019). Awalnya, Annah tidak percaya diri untuk mengikuti ajang tersebut karena usahanya masih tergolong kecil. Melalui saran kakak tingkat, akhirnya ia pun mendaftarkan diri.
ADVERTISEMENT
Setelah seleksi, ia masuk ke dalam lima besar dan menyabet gelar Duta Wirausaha Universitas Mulawarman (Unmul) 2019. Annah pun tidak menyangka bisa menjadi pemenang, terlebih banyak wirausaha berstatus mahasiswa seperti dirinya yang usahanya sudah berkembang lebih besar.
“Saya sampai terharu, usaha lulur ini bisa menang. Kata juri, saya dipilih karena punya motivasi yang bagus untuk meningkatkan wirausaha muda di kalangan mahasiswa, serta menghapus stigma bahwa bercadar bukan radikal seperti yang selama ini dikenal. Duta tidak harus cantik dari luar tapi dari dalam juga perlu,” pungkasnya.
Setelah menyabet juara DWU 2019, Annah kini sedang menjalankan motivasinya, yaitu menyebarkan jiwa wirausaha ke mahasiswa Unmul melalui ajakan menjadi reseller usahanya dan bimbingan bisnis.
ADVERTISEMENT
Dibalik semua pencapaiannya, Annah ingin impiannya membuka rumah lulur kecantikan khusus Muslimah dapat terwujud. Selain itu, izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) pun sedang dalam proses pengurusan agar konsumen lebih percaya kepada produknya.
#terusberkarya