Kisah Sukses Pendiri Bride Story : Pernah Terpikir Menjadi Supir Taksi

Konten Media Partner
3 November 2019 22:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Bride Story | Photo by briedestory.com
zoom-in-whitePerbesar
Logo Bride Story | Photo by briedestory.com
ADVERTISEMENT
Bride Story? event organizer? atau wedding planner? Jawabannya bukan keduanya. Bride Story adalah marketplace yang mewadahi banyak vendor ternama untuk menangani event pernikahan.
ADVERTISEMENT
Pendirinya adalah Kevin Mintaraga, walaupun saat ini Bride Story sudah diakuisisi oleh Tokopedia. Ingin tahu bagaimana kisah perjalanannya? Simak artikel di bawah ini.
Ilustrasi game | Photo by Emmanuel on Unsplash
Kevin dulunya berkuliah di Deakin University Australia, mengambil jurusan komputer. Sebelum akhirnya menentukan jurusan tersebut, Ia sempat bingung harus mengambil jurusan apa. Hingga akhirnya, sang ayah yang merekomendasikan pilihannya ini.
Ayahnya menganjurkan Kevin untuk mengambil jurusan yang Ia sukai. Pada masanya, Kevin cukup aktif bermain game online, sehingga menurutnya jurusan yang cukup mendekati hobinya ini adalah Ilmu Komputer.
Namun, setelah memasuki masa kuliah, Kevin merasa keputusannya untuk mengambil jurusan komputer adalah kesalahan. Dimana Ia harus mengakrabkan diri dengan coding dan hal teknis sebagainya.
ADVERTISEMENT
Hingga hal tersebut akhirnya merubah Kevin menjadi anak yang suka bolos kuliah. Sampai akhirnya berdampak pula pada nilai akademisnya yang tidak maksimal.
Ilustrasi taksi | Photo by Peter Kasprzyk on Unsplash
Saat masih menempuh kuliah di Deakin Australia, Kevin harus menerima sebuah kabar yang cukup mengagetkan. Kata Ibunya, Ayah Kevin terkena serangan jantung. Akibatnya, Ayah Kevin harus berhenti bekerja.
Selain karena nilainya yang tidak maksimal, Kevin juga diberatkan dengan fakta bahwa tidak ada lagi sosok yang bisa membiayai kuliahnya di luar negeri. Akhirnya Ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
Sering bolos, membuat Kevin tidak pulang dengan membawa ilmu yang cukup. Ijazah pun juga belum Ia dapatkan. Sempat Kevin berpikir untuk menjadi sopir taksi, mengingat kemampuan menyetirnya yang bisa dibilang lumayan.
ADVERTISEMENT
Namun, belum sempat terealisasi, seorang teman dari Kevin menawarinya sebuah pekerjaan. Sebagai akuntan dari sebuah studio desain grafis.
Ilustrasi digital marketing | Photo by Diggity Marketing on Unsplash
Mulai bekerja di studio design, membuat Kevin mulai menyukai segala hal yang berhubungan dengan pemasaran digital. Bersama dengan beberapa temannya, Ia memutuskan untuk membentuk sebuah startup marketing yang dinamai Magnivate. Kemudian, diakuisisi dan berubah nama menjadi XM Gravity.
Ilustrasi wedding industry | Photo by Drew Coffman on Unsplash
Tahun 2012, Kevin menikah. Istrinya yang mulai tertarik dengan industri pernikahan akhirnya memutuskan untuk menjadi wedding stylist.
Kevin mulai mengetahui sebuah fakta menarik. Menurutnya, banyak orang yang berani untuk menghabiskan banyak uang demi sebuah pernikahan.
Biasanya calon pengantin mencari informasi terkait kebutuhan pernikahan melalui internet atau media sosial. Sedangkan, jarang bagi vendor untuk melakukan promosi secara online.
ADVERTISEMENT
Kevin mulai melakukan riset lapangan, mengenai segala hal yang berhubungan dengan pernikahan. Sampai akhirnya, Kevin memutuskan untuk menyediakan sebuah platform yang bisa menjembatani calon pengantin atau klien dengan vendor pernikahan di seluruh Indonesia.
Usahanya ini terbilang cukup sukses. Buktinya, juga banyak artis Indonesia yang menggunakan jasa dari Bride Story.
Perjalanan bagi Kevin tidaklah singkat dna mudah. Untuk mendirikan bisnis tersebut, Ia harus mengalami banyak lika-liku kehidupan. Dari putus kuliah, hingga terpikirkan untuk menjadi sopir taksi.
Kevin juga mengajarkan pada kalian para sobat entrepreneurs untuk tetap pandai mencari peluang bisnis yang baik. Lakukan riset mendalam, dan pantang menyerah. Selamat mencoba!
#terusberkarya