news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengapa Kaum Milenial Susah dalam Menabung ?

Konten Media Partner
27 November 2019 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi celengan | Photo by Maitree Rimhtong on Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi celengan | Photo by Maitree Rimhtong on Instagram
ADVERTISEMENT
Sobat entrepreneur khususnya kalian yang berada di usia milenial, pastinya kalian merasakan dilema baru terima gajian tapi uang sudah habis untuk membayar cicilan bukan? Padahal niat hati adalah menabung gaji yang diterima namun apa daya gaji habis untuk membayar cicilan.
ADVERTISEMENT
Disini Karja akan mencoba untuk menjelaskan mengapa sih kita sebagai kaum milenial itu susah banget untuk nabung? Simak penjelasan berikut ini.
Ilustrasi celengan | Photo by Ylanite Koppens from Pexels
Yang paling pertama adalah terjebak rasa gengsi. Banyak anak muda yang memiliki harga diri atau gengsi tinggi. Ketika melihat temannya memiliki barang yang bagus, mereka akan cenderung menirunya padahal jika diteliti lagi barang tersebut bukanlah barang yang penting dan harus dimiliki.
Rasa gengsi juga menyebabkan kaum milenial cenderung membeli segala sesuatu yang bermerek agar diterima dalam pergaulan kelas atas. Tentunya hal ini merupakan sebuah pengeluaran yang akan menjadi beban di kemudian hari, bahkan bisa saja untuk memenuhi gaya hidup kalian yang tinggi kalian akan berhutang atau menggunakan kartu kredit yang menyebabkan cicilan menumpuk.
ADVERTISEMENT
Yang harus sobat lakukan adalah turunkan rasa gengsi kalian, jika memang keuangan kalian tidak memungkinkan kalian untuk memiliki gaya hidup yang mahal ya sesuaikan budget kalian ketika kalian akan berbelanja.
Kaum milenial cenderung memiliki banyak kebutuhan dan keinginan yang menuntut untuk dipenuhi. Celakanya, banyak pula dari kaum muda yang tidak bisa membedakan antara keinginan atau kebutuhan. Hal ini tentunya akan menyebabkan pengeluaran membengkak di kemudian hari.
Sobat entrepreneur harus paham bedanya antara kebutuhan dengan keinginan. Kebutuhan adalah yang jika tidak ada benda atau hal tersebut sobat tidak bisa hidup atau menyebabkan aktivitas yang sobat lakukan terhambat misal makanan, keperluan sehari-hari seperti keperluan mandi, keperluan membersihkan rumah dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan keinginan adalah yang jika hal atau benda tersebut tidak dimiliki, tidak dipenuhi sekalipun bukan menjadi halangan dalam aktivitas yang sobat lakukan, misal seperti baju bermerk, handphone yang berharga mahal, dan lain-lain.
Dalam memenuhi kebutuhan pun juga harus disesuaikan dengan budget yang ada, misalkan untuk makan jangan makan makanan yang terlalu mahal jika kalian merasa uang yang kalian miliki tidak mencukupi untuk memenuhinya.
Ilustrasi listing | Photo by Breakingpic from Pexels
Mereka yang selalu gagal dalam menabung sudah dipastikan karena tidak memiliki tujuan yang tepat uang tabungan tersebut akan digunakan untuk apa. Seorang yang memiliki tujuan dan motivasi yang kuat untuk mnabung pasti akan berhasil dalam kegiatan menabungnya.
Karena itu sobat harus menemukan untuk apa sih sobat menabung, apakah untuk investasi, untuk menikah, untuk beli rumah, beli mobil dan lainnya yang sudah menjadi cita-cita sobat.
ADVERTISEMENT
Bila perlu sobat bisa membuka 2 akun bank dimana ketika pada masa gajian tiba, uang yang sudah dpersiapkan untuk ditabung bisa langsung disetorkan di rekening bank khusus tabungan jadi tidak tercampur dengan uang kebutuhan sehari-hari.
#terusberkarya