Nadiem Jadi Mendikbud? Apa Kaitannya dengan Dunia Startup?

Konten Media Partner
25 Oktober 2019 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim memimpin rapat pimpinan (rapim) tingkat kementerian | Photo by kemdikbud.ri on Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim memimpin rapat pimpinan (rapim) tingkat kementerian | Photo by kemdikbud.ri on Instagram
ADVERTISEMENT
Pengumuman Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Jokowi, Presiden terpilih periode 2019-2024, telah diumumkan. Ada salah satu hal menarik dalam formasi menteri, Nadiem Makarim, co-founder sekaligus ex-CEO (Chief Executive Officer) Gojek, menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Mungkin sebagian orang akan bertanya-tanya, kok bisa sih seorang ex-CEO startup decacorn menjadi seorang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Berikut ulasan analisis dari Karja, penasaran kan? check it out!
Salah satu inovasi program dari Gojek dibawah kepemimpinan Nadiem Makarim sewaktu masih menjabat sebagai CEO Gojek | Photo by @gojek on Instagram
Tidak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi banyak mengubah kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi mulai menghapus satu per satu cara-cara konvensional yang kurang efektif dan efisien, misalkan, warga dunia sudah mulai meninggalkan SMS (short message service) dan beralih ke aplikasi messenger.
Memang benar, tidak semua kemajuan teknologi berdampak positif, tetapi apabila suatu negara bersikap idealis (tidak mengikuti perkembangan teknologi) maka akan membuat negara tersebut ketinggalan dari yang lainnya.
Apabila kemajuan teknologi dimanfaatkan secara benar dan maksimal maka hasilnya akan berdampak positif juga. Misalkan, aplikasi on demand Gojek, saat ini mampu menciptakan 2 juta lapangan kerja dan turut memberi kontribusi PDB (Produk Domestik Bruto) yang cukup besar bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kemampuan dan pengalaman seorang Nadiem untuk men-deliver dan men-transfer knowledge-nya kepada generasi muda sangat dibutuhkan. Pola pikir akan membawa seseorang bagaimana menciptakan suatu karya atau dampak ke depannya.
Nadiem Makarim masuk daftar tokoh global Bloomberg 50 | Photo from gojek.com
Kemampuan seorang Nadiem tidak perlu diragukan lagi. Gojek bisa dikatakan sebagai salah satu startup pelopor dan inspirasi bagi para pelaku startup di Indonesia.
Seorang Nadiem juga mampu melihat banyak permasalahan sehari-hari yang terjadi di sekitarnya. Tidak hanya itu, kemampuan itu semakin jitu karena dirinya mampu mengonversi masalah menjadi suatu output solusi yang berdampak positif dan menguntungkan banyak pihak.
Selain itu, pola pikir dan pengalaman Nadiem di bidang startup dan teknologi yang sudah mumpuni bisa menjadi inovasi yang baik dalam merumuskan kurikulum pendidikan yang memiliki output SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia yang unggul, terampil dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Mana tau sistem pendidikan Indonesia ke depannya mampu menghasilkan SDM yang berkualitas, kesejahteraan guru yang merata hingga semakin tingginya prestasi pelajar Indonesia di dunia internasional, melalui pemanfaatan teknologi?
Peluang bonus demografi | Photo from Bappenas
Indonesia saat ini sedang memperoleh bonus demografi, bonus dimana jumlah usia produktif lebih besar daripada jumlah usia non produktif. Bappenas (2017) memaparkan bahwa jumlah usia produktif pada tahun 2030-2040 akan mencapai 64 persen dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.
Bonus ini erat kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia. Apabila Indonesia gagal dalam mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia sejak dini, maka Indonesia bisa dikatakan gagal dalam memanfaatkan bonus demografi.
Oleh karena itu, dengan hadirnya Nadiem akan memberikan warna tersendiri untuk pengembangan SDM sejak dini, yakni melalui pendidikan.
ADVERTISEMENT
Mempersiapkan SDM yang unggul dan terampil tidak bisa diselesaikan dalam waktu 1-2 tahun saja, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama karena pembentukan SDM jauh lebih baik dimulai sejak dini, bukan ketika sudah dewasa.
Tidak bisa dipungkiri, kemampuan dan pengalaman Nadiem yang memiliki pola pikir dan pengalaman yang maju dan mumpuni, terutama soal industri 4.0, turut merumuskan kurikulum pendidikan yang akan berdampak pada kemampuan generasi muda, generasi penerus, di masa akan datang.
Nadiem menyapa para ojek online Gojek | Photo from gojek.com
Kurikulum pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kemajuan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) saat ini. Transfer knowledge dari pemikiran seorang Nadiem yang disalurkan dalam bentuk kurikulum dan bentuk-bentuk lainnya diharapkan akan menghasilkan Nadiem-Nadiem baru dari para generasi muda saat ini.
ADVERTISEMENT
Apakah pernah terpikir siswa SMP, SMA sudah bisa menciptakan aplikasi? apakah pernah terpikir seorang petani, nelayan di masa depan memanfaatkan teknologi di lahannya yang mampu meningkatkan hasil produksi dan kualitasnya?
Kekayaan alam Indonesia, baik itu hasil buminya, kualitas lahannya yang baik apabila mampu dimanfaatkan dan dikelola dengan sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi sebuah keuntungan yang besar bagi Indonesia sendiri.
Presiden Joko Widodo beserta para menteri dari Kabinet Indonesia Maju | Photo by @jokowi on Instagram
Coba bayangkan, di tahun 2030-2040, Indonesia memiliki masyarakat usia produktif yang unggul, terampil dan berdaya saing. Selain itu, masyarakat memiliki kemampuan yang expert di bidang teknologi beserta pemanfaatannya.
Misalkan, Sektor pertanian dikelola oleh masyarakat dengan pemanfaatan teknologi yang mumpuni, sektor kelautan dan perikanan memiliki teknologi yang mencegah adanya pencurian ikan, mapping keberadaan ikan secara akurat dan jitu dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemerintahaan ditempati oleh SDM yang mampu berpikir inovatif, menciptakan sistem yang minimalis dan efektif, mampu menjangkau seluruh elemen masyarakat dengan bantuan teknologi yang maju, yang berdampak terhadap pelayanan publik yang baik.
--
Nah sobat, itu beberapa analisis dari Karja tentang diangkatnya seorang Nadiem Makarim, ex-CEO Gojek, yang diangkat menjadi Mendikbud.
Mudah-mudahan Seorang Nadiem mampu meningkatkan kualitas dan prestasi dunia pendidikan Indonesia ya, sobat!
#terusberkarja
Content Writer : Charles Raymond
Editor : RMD